AS dan Prancis Bentuk Front Persatuan, Mereka Tuntut Pertanggungjawaban Rusia Atas Serangan di Ukraina

- 2 Desember 2022, 10:11 WIB
Prajurit Ukraina menembak dengan sistem peluncuran roket ganda Bureviy pada posisi di wilayah Donetsk, saat serangan Rusia ke Ukraina berlanjut, Ukraina 29 November 2022.
Prajurit Ukraina menembak dengan sistem peluncuran roket ganda Bureviy pada posisi di wilayah Donetsk, saat serangan Rusia ke Ukraina berlanjut, Ukraina 29 November 2022. /Foto: Radio Free Europe/Radio Liberty/Serhii Nuzhnenko via REUTERS/

Tidak ada pembicaraan politik yang dilakukan untuk mengakhiri perang, yang dimulai Rusia pada 24 Februari 2022 yang disebutnya "operasi militer khusus".

Tujuan Rusia adalah untuk melucuti senjata tetangganya dan membasmi para pemimpin yang dicirikannya sebagai nasionalis berbahaya.

Ukraina dan Barat menyebutnya sebagai perampasan tanah imperialis, yang telah menewaskan puluhan ribu warga sipil dan tentara Ukraina di kedua sisi.

Baca Juga: Kelompok Kriminal Bersenjata KKB Papua Kembali Menyerang, Seorang Polisi Asal Lampung Gugur

Angkatan bersenjata Ukraina sejauh ini telah kehilangan antara 10.000 dan 13.000 tentara, kata penasihat presiden Mykhailo Podolyak kepada jaringan televisi Ukraina pada Kamis.

"Kami tidak akan pernah mendesak Ukraina untuk membuat kompromi yang tidak dapat diterima oleh mereka, karena mereka sangat berani," kata Macron di Washington.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy, dalam sebuah video yang diposting pada Kamis malam, mengatakan bahwa 1 Desember adalah 31 tahun sejak referendum.

Baca Juga: PRMN Genap Tiga Tahun Bersama dan Bermakna, Teguhkan Langkah Kolaborasi Serta Cergas di Dunia Maya

Hal ini momen, ketika Ukraina - yang saat itu masih menjadi bagian dari Uni Soviet - memberikan suara yang sangat mendukung kemerdekaan.

"Keinginan kami untuk hidup bebas ... tidak akan dipatahkan. Ukraina tidak akan pernah lagi menjadi batu kecil di suatu kerajaan," kata Zelenskiy.***

Halaman:

Editor: Dwi Christianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x