AS dan Prancis Bentuk Front Persatuan, Mereka Tuntut Pertanggungjawaban Rusia Atas Serangan di Ukraina

- 2 Desember 2022, 10:11 WIB
Prajurit Ukraina menembak dengan sistem peluncuran roket ganda Bureviy pada posisi di wilayah Donetsk, saat serangan Rusia ke Ukraina berlanjut, Ukraina 29 November 2022.
Prajurit Ukraina menembak dengan sistem peluncuran roket ganda Bureviy pada posisi di wilayah Donetsk, saat serangan Rusia ke Ukraina berlanjut, Ukraina 29 November 2022. /Foto: Radio Free Europe/Radio Liberty/Serhii Nuzhnenko via REUTERS/

Presiden AS Joe Biden dan Presiden Prancis Emmanuel Macron menuntut atas kekejaman yang terdokumentasi secara luas dan kejahatan perang oleh Rusia.

PORTAL LEBAK - Presiden Amerika Serikat dan Prancis menegaskan mereka akan meminta pertanggungjawaban Rusia atas tindakan serangannya di Ukraina.

Pihak AS, Prancis dan Uni Eropa juga capai kesepakatan tentatif pada Kamis, 1 Desember 2022, soal batasan harga minyak yang ditujukan, agar membuat Moskow kekurangan sumber daya.

Negara-negara Barat berusaha menggalang dukungan untuk Ukraina, yang terhuyung-huyung akibat serangan rudal dan drone Rusia hampir setiap minggu.

Baca Juga: Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy: Rusia Tak Akan Hentikan Serangan Sampai Kehabisan Rudal

Serangan yang menargetkan pasokan listrik, air, dan panas di kota-kota Ukraina, tepat saat musim dingin telah memasuki sembilan bulan setelah invasi Rusia.

Sementara Rusia, dikuti PortalLebak.com dari Reuters, menuduh Amerika Serikat dan NATO memainkan peran langsung dan berbahaya dalam perang.

Rusia juga mengatakan Washington telah mengubah Kyiv menjadi ancaman eksistensial bagi Moskow yang tidak dapat diabaikan.

Baca Juga: Ukraina Bongkar Taktik Rusia Menggempur Posisi Garis Depan Dengan Artileri

Halaman:

Editor: Dwi Christianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x