"Kami berada pada titik kritis... Waktu hampir habis, ratusan keluarga masih terjebak di bawah reruntuhan. Setiap detik berarti menyelamatkan nyawa," kata organisasi sukarelawan Pertahanan Sipil Suriah bernama The White Helmets.
Kesempatan bertahan hidup para korban tertimbun reruntuhan tidak hanya tidak adanya pasokan makanan dan minuman, tetapi juga suhu dingin yang masih melanda negara tersebut.
Baca Juga: Majid Khan Aktor Bom Hotel JW Marriott Jakarta Bebas dari Penjara Guantanamo, Dipindahkan ke Belize
Suhu di daerah yang dilanda gempa di tenggara Turki dan barat laut Suriah telah turun menjadi satu digit pada siang hari dan di bawah nol pada malam minggu ini.
Tidak hanya korban tertimbun reruntuhan yang kemungkinan masih hidup terancam nyawanya, korban selamat pun dikatakan membutuhkan makanan, layanan darurat, dan tempat mengungsi layak.***