PORTAL LEBAK - Para relawan dan tim penyelamat (SAR) terus berpacu dengan waktu dan masih mengerahkan kekuatan secepat mungkin melakukan evakuasi kepada korban hidup tertimbun reruntuhan yang mulai memiliki kesempatan bertahan sangat kecil.
Para korban tertimbun reruntuhan dampak gempa Turki dan Suriah magnitudo 7,8 yang belum ditemukan dipaksa bertahan hidup tanpa air dan makanan sampai tim SAR menemukan mereka.
Kesempatan hidup terbilang kecil karena sebagian besar manusia dapat bertahan tanpa air maksimal hanya dalam 4 hari.
Oleh karena itu terhitung gempa pertama pada hari Senin, 6 Februari 2023, kemungkinan menemukan korban hidup semakin berkurang.
Ditambah fakta bahwa tim penyelamat yang berada di Turki dan Suriah telah mengevakuasi korban reruntuhan dalam keadaan meninggal dunia berjumlah lebih dari 20.000 orang, per Kamis, 9 Februari 2023, malam waktu setempat.
Korban yang ditemukan tewas disebut meningkat dengan rincian 17.134 orang merupakan korban di negara Turki dan 3.317 orang tewas ditemukan di Suriah (1.970 di wilayah yang dikuasai oposisi, sisanya di wilayah yang dikuasai pemerintah Suriah).
Dilansir PortalLebak.com dari Middle East Eye, ahli setempat menyatakan bahwa 90 persen korban selamat dapat ditemukan hanya dalam kurun waktu 72 jam pertama.