CMSA akan Kirim 6 Astronot Lagi Tahun Ini, Bukti China Serius Bangun Stasiun Luar Angkasa Tercanggih

- 21 Februari 2023, 20:45 WIB
Stasiun Luar Angkasa Tiangong milik China. Stasiun ini dirakit dengan Modul Tianhe di tengah, Tianzhou di dua ujung dan Shenzhou pada bagian bawah
Stasiun Luar Angkasa Tiangong milik China. Stasiun ini dirakit dengan Modul Tianhe di tengah, Tianzhou di dua ujung dan Shenzhou pada bagian bawah /foto: Twitter / @CNSAWatcher/

PORTAL LEBAK - Badan Antariksa Berawak China (CMSA) berencana kirim enam astronot lagi ke luar angkasa tahun ini setelah tiga astronot dikirim ke Stasiun Luar Angkasa Tiangong pada 15 Februari, tepatnya setelah perbekalan yang diangkut wahana kargo Tianzhou-5.

CMSA merilis rencana terbaru untuk misi khusus pengiriman manusia ke stasiun luar angkasa milik mereka. Rencana tersebut akan dibagi dalam dua misi yaitu Shenzhou 16 dan Shenzhou 17.

Pihak CMSA merinci jadwal keberangkatan Shenzhou 16 ke Stasiun Tiangong dilakukan pada bulan Mei, dan misi Shenzhou 17 dijadwalkan menuju orbit pada bulan Oktober.

Baca Juga: Megaproyek Putra Mahkota Arab Saudi di Riyadh Bangun Gedung Tertinggi Baru Mirip Ka'bah

Kedua misi pengiriman manusia tersebut nantinya akan diisi masing-masing tiga astronot menggunakan roket Long March 2F dari faslitas Peluncuran Jiuquan di kawasan Gurun Gobi, Mongolia Dalam.

Dua astronot misi Shenzhou 15 yang telah berangkat minggu lalu yakni Fei Junlong, Deng Qingming, dan Zhang Lu, mereka akan tinggal di orbit kurang lebih selama enam bulan.

Mereka ditugaskan memasang pompa eksternal untuk membantu mengontrol suhu dan kinerja modul eksperimental dan laboratorium di dalamnya.

Baca Juga: Jupiter Kembali Jadi Planet dengan Jumlah Bulan Terbanyak Patahkan Rekor Saturnus

Kru Shenzhou 15 juga akan melakukan lebih dari 40 eksperimen di bidang penelitian dan penerapan ilmu bidang antariksa, kedokteran, dan teknologi antariksa.

Salah satu alasan China beralih membangun stasiun luar angkasanya sendiri adalah karena mereka berencana menjadi kekuatan luar angkasa utama pada tahun 2030.

China berambisi untuk mengimbangi kekuatan organisasi antariksa dunia seperti NASA milik Amerika Serikat, Roscosmos milik Rusia, dan Badan Antariksa Eropa (ESA) dalam memiliki stasiun ruang angkasa paling canggih di dunia.

Baca Juga: Nasib Tenaga Medis di Provinsi Idlib Berjam-jam Tidak Tidur Selama Lima Hari Rawat Korban Gempa Bumi

Selain stasiun luar angkasa canggih ambisi besar China lainnya adalah membangun pangkalan di bulan, yang akan ditandai dengan rencana CMSA mengirim astronot ke bulan pada tahun 2029.

Secara harfiah Tiangong memiliki arti sebagai 'Istana di Langit'. Stasiun luar angkasa milik China ini merupakan pemanfaatan laboratorium antariksa China terdahulu bernama Tiangong-1 yang diluncurkan pada 2011 dan Tiangong-2 pada 2016.

Pengembangannya berlanjut setelah modul inti yakni Tianhe dikirim ke orbit pada 29 April 2021 dan bergabung dengan Tiangong 1 dan Tiangong 2.

Baca Juga: Pasukan Ukraina di Garis Depan Bakhmut, Tuntut Senjata Lebih Banyak Saat Pertemuan Negara Adi Daya

Menyusul modul lainnya yakni Wentian (diluncurkan pada Juli 2022), Mengtian (Oktober 2022), dan Xuntian yaitu wahana berupa teleskop canggih yang punya bidang pandang lebih lebar 300 kali dari teleskop Hubble, rencananya diluncurkan tahun ini dengan roket Long March 5B.

Sampai saat ini Stasiun Luar Angkasa Tiangong dihuni enam awak berkewarganegaraan China, sudah termasuk tiga astronot yang baru-baru ini dikirim.***

Editor: Jefry Agustinus Alexander B


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x