Berlayar dengan peringatan cuaca buruk
Sebelum tenggelam pada tanggal 18 Desember 2022, pukul 23.30 waktu setempat (UTC +07.00), Kapal Perang HTMS Sukhothai sedang dalam perjalanan berlayar menuju timur distrik Bang Saphan, Provinsi Prachuap Khiri Khan, untuk menghadiri acara peringatan lahirnya Laksamana Pangeran Abhakara Kiartivongse.
Kapal perang bernomor lambung FS-442 itu berlayar dengan sadar mengantongi peringatan cuaca dari Departemen Meteorologi Thailand bahwa akan adanya gelombang tinggi hingga 4 meter.
Kapal terjebak dalam gelombang badai pada 18 Desember 2022. Air laut diduga masuk ke saluran pembuangan hingga menyebabkan banjir, diikuti korsleting pada sistem kelistrikan yang menyebabkan mesin mati dan pompa tidak dapat digunakan membuang air masuk hingga kapal tenggelam.
Dari beberapa kapal Angkatan Laut Kerajaan Thailand dan helikopter yang dikerahkan dalam upaya penyelamatan, hanya Kapal Perang HTMS Kraburi yang lebih dulu mencapai Kapal Perang Sukhothai sebelum tenggelam.
Baca Juga: Pasca Serangan Teroris, Jumlah Korban Serangan di Moskow Mencapai 133 Orang
Upaya penyelamatan pun membuahkan hasil. Dari 105 pelaut yang dibawa Kapal Sukhothai, 76 orang berhasil diselamatkan, 24 orang ditemukan tewas, dan lima orang belum ditemukan selama proses penyelamatan dan evakuasi sampai tanggal 2 Maret 2023.
Namun, per Februari 2023, kelima prajurit yang hilang sudah dinyatakan meninggal saat menjalankan tugas. Sementara HTMS Sukhothai kini terkubur di kedalaman 50 meter berjarak sekitar 36,9 kilometer dari pantai distrik Bang Saphan.***