Ini Aksi Prajurit TNI Saat Uji Kesiapan Persenjataan KRI Diponegoro di Laut Mediterania

- 26 Mei 2024, 07:04 WIB
Awak kereta KRI Diponegoro-365 berlatih menembakkan sebagian senjata kapal di kawasan Barbara, Laut Mediterania, Lebanon, Selasa (21 Mei 2024).
Awak kereta KRI Diponegoro-365 berlatih menembakkan sebagian senjata kapal di kawasan Barbara, Laut Mediterania, Lebanon, Selasa (21 Mei 2024). /Foto: ANTARA/HO-Dinas Penerangan TNI Angkatan Laut/am./

PORTAL LEBAK - KRI Diponegoro-365 melakukan latihan tembak di Laut Mediterania, untuk menguji kesiapan persenjataan kapal selama operasi melindungi perairan Lebanon bersama Satuan Tugas Maritim Pasukan Penjaga Perdamaian PBB di Lebanon (MTF UNIFIL).

Dinas Penerangan (Dispenal) TNI Angkatan Laut, dalam siaran resmi yang dikonfirmasi, Sabtu di Jakarta, menjelaskan, latihan menembak tersebut dibagi dalam empat sesi yang semuanya diarahkan ke kawasan Barbara, Laut Mediterania, Lebanon.

Komandan KRI Diponegoro-365 Letkol (P) Wirastyo Haprabu dalam siaran resmi yang sama menjelaskan, latihan menembak dengan beberapa senjata itu bertujuan untuk menguji fungsi sistem sensor weapon and command (sewaco) kapal.

Baca Juga: Menteri Pertahanan Prabowo Subianto Melepas KRI dr. Radjiman Serahkan Bantuan ke Palestina

“Latihan itu juga untuk mempertahankan profesionalisme serta naluri tempur prajurit pengawak dalam menghadapi perkembangan situasi yang sangat kompleks dan dinamis terutama di daerah misi perairan Lebanon,” kata Wirastyo, yang saat ini juga bertugas sebagai Komandan Satuan Tugas (Dansatgas) MTF TNI Kontingen Garuda (Konga) XXVIII-O UNIFIL.

Dalam latihan yang berlangsung Selasa (21 Mei), tim senjata KRI Diponegoro menembakkan Super Rapid Fire Gun (OSRG) Otomelara 76mm dengan dua cara, yakni fokus melalui Pusat Informasi Tempur (PIT) dan melalui perangkat Target Designated Sight (TDS).

Secara umum, senjata respon cepat OSRG dikendalikan secara terpusat dari PIT, namun kemudian perangkat PTS menjadi penting untuk mengoperasikan senjata ketika sistem macet atau kapal harus mematikan sistem radar (radar silence).
Dalam perangkat ini terdapat seorang kru yang juga dapat berperan sebagai penembak, yang membidik sasaran dengan alat seperti teropong.

Baca Juga: KRI GNR-332 Laksanakan Passex Bersama Kapal Perang Australia dan India

Selanjutnya tim KRI Diponegoro juga berlatih menembak dengan Mitraliur Vector G20 20 mm dari sisi kanan dan kiri, kemudian menembak dengan Soft Kill ( Istilah umpan dari PIT dan ruang kerajinan (dek CU) dimodelkan sebagai langkah untuk mencegat ancaman rudal yang menuju ke arah kapal.

SKWS Terma Decoy merupakan salah satu alat penangkal rudal KRI Diponegoro.
Terakhir, awak KRI Diponegoro juga mendapat pelatihan menembak dengan Sniper tipe AX 7,62 mm dalam simulasi menghadapi ancaman asimetris di laut.

Halaman:

Editor: Dwi Christianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah