Sejarah Becak di Indonesia, dari Be Chia Hingga Pedagang Sepeda Jepang di Makassar

18 September 2020, 07:41 WIB
Aktivitas jasa angkutan becak di salah satu pasar tradisional. /Foto: Portal Lebak/Topan Aribowo Soesanto/

PORTAL LEBAK - Becak pernah menjadi moda transportasi ikonik Indonesia.

Transportasi darat tiga roda tanpa mesin ini bergerak dengan cara digowes sama seperti halnya sepeda.

Sempat dipuja dan menjadi andalan di masa jayanya di era tahun 1960 hingga 1980-an.

Baca Juga: Lima Fakta Budi Hartono, Orang Terkaya di Indonesia yang Surati Presiden Jokowi

Namun, becak bukanlah moda transportasi murah meriah asli Indonesia. Kendati begitu, asal usul secara pasti datangnya becak ke Nusantara juga belum di ketahui secara pasti.

Dikutip PortalLebak.com dari berbagai sumber, nama becak sendiri diduga berasal dari kata Be Chia dalam bahasa Hokkien yang berarti "kereta kuda".

Ada beragam versi sejarah awal ditemukannya becak. Di antaranya menyebutkannya berasal dari Jepang.

Baca Juga: Gubernur Wahidin Halim: Warga Banten Harus Lindungi Para Kiai dan Ulama

Disebutkan, becak pertama dibuat sekitar tahun 1869 di Jepang, setelah pencabutan larangan kendaraan beroda dari periode zaman Tokugawa (1603-1868) dan pada awal masa kemajuan teknis yang pesat di Jepang.

Kehadiran becak di tanah air sendiri, disebut-sebut berawal dari seorang berwarganegara Jepang yang bernama Tayoshi Seiko yang tinggal di Makasar sekitar tahun 1930.

Seiko adalah penjual sepeda yang berinovasi dari sepinya penjualan di toko sepeda nya, akhirnya memodifikasi sepeda dengan roda tiga seperti yang kini dikenal sebagai beca.

Foto becak tahun 1930-an di Makassar.

Baca Juga: Ketua DPRD Lebak Meninggal Dunia di Hotel di Serpong, Kapolres Tangsel Beberkan Faktanya

Seiring dengan perkembangan jamannya moda ini banyak beralih fungsi, selain angkutan umum penumpang dan barang, bahkan digunakan sebagai angkutan jenazah penganti ambulans dan terhitung langka.

Multifungsi yang mengerakan perekonomian masyarakat dan banyak kita temukan di sekitaran pasar tradisional, perkantoran, pusat keramaian dan bahkan di sekolah.

Becak mempunyai kekhasan nya masing masing sesuai daerahnya. Mulai dari model bentuk sampai motif dekorasi nya.

Baca Juga: Giring Masuk Jaring Survei Pilpres 2024

Bahkan kita kenal Bentor (becak bermotor) yang sangat terkenal sekali di Sumatera Utara. Tak terkecuali, becak khas Yogyakarta dengan modifikasi kuping di dua sisi rodanya dan tentu daerah lainnya yang ada di Indonesia.

Akhirnya, becak memiliki kekhasan tradisional, unik dan sekaligus sebagai simbol identitas dari sebuah daerah.

Kini mungkin keberadaan nya kurang begitu diminati, di tengah persaingan dan modernitas ruang dan teknologi. Banyak beralih ke transportasi praktis order via gawai. ***

Editor: Sugih Hartanto

Tags

Terkini

Terpopuler