Bangkai Kapal Karam di Tanah Suci Ungkap Kegigihan Para Pedagang Kuno Saat Pertikaian Antar Kerajaan

- 22 September 2022, 14:00 WIB
Pemandangan udara menunjukkan penggalian kapal kargo sepanjang 25 meter dari abad ke-7 atau ke-8 M yang membawa barang-barang dari seluruh Mediterania, menurut Deborah Cvikel, seorang arkeolog bahari di Universitas Haifa, di Kibbutz Ma'agan Michael, Israel, 16 Oktober 2018.
Pemandangan udara menunjukkan penggalian kapal kargo sepanjang 25 meter dari abad ke-7 atau ke-8 M yang membawa barang-barang dari seluruh Mediterania, menurut Deborah Cvikel, seorang arkeolog bahari di Universitas Haifa, di Kibbutz Ma'agan Michael, Israel, 16 Oktober 2018. /Foto: REUTERS/STRINGER/

PORTAL LEBAK - Sebuah kapal karam kuno ditemukan di lepas pantai Israel dan sarat dengan kargo dari seluruh Mediterania.

Temuan ini menunjukkan para pedagang dari Barat, datang ke pelabuhan, bahkan setelah penaklukan Islam atas Tanah Suci.

Badai kejutan? Kapten yang tidak berpengalaman? Apa pun alasannya, kapal dagang yang terbuat dari pohon cemara dan kenari di tenggelam di perairan dangkal, pesisir Maagan Michael, Israel.

Baca Juga: Presiden Taiwan Kawal Latihan Kapal Perang di Lepas Pantai, Memuji Pertahanan Militernya

Kapal itu membawa peti kemas dari negeri yang jauh diperkirakan berusia lebih dari 1.200 tahun yang lalu.

Saat itulah Kekaisaran Bizantium berkuasa yang menyebabkan sebagian besar besar kekuasaan Kristen kehilangan cengkeramannya di wilayah Mediterania timur dan kekuasaan Islam memperluas jangkauannya.

Bangkai kapal, yang berasal dari abad ke-7 atau ke-8 M, adalah bukti bahwa perdagangan tetap ada dengan sisa Mediterania meskipun ada perbedaan agama.

Baca Juga: Kapal Pesiar Milik Oligarki Rusia Abramovich, Lolos Sanksi Uni Eropa dan Berlabuh di Bodrum Turki

Arkeolog bahari dan direktur penggalian di Universitas Haifa, Israel, Deborah Cvikel, perdagangan lintas negara tetap berlangsung menski perang ada.

"Buku-buku sejarah, mereka biasanya memberi tahu kami bahwa perdagangan hampir berhenti. Tidak ada perdagangan internasional di Mediterania. Kami memiliki kapal-kapal kecil yang berlayar di sepanjang pantai yang melakukan cabotage," papar Deborah Cvikel.

"Di sini ada bangkai kapal besar, yang menurut kami kapal aslinya panjangnya sekitar 25 meter (82 kaki), dan sarat dengan kargo dari seluruh Mediterania," tambahnya.

Baca Juga: Eksklusif: Arab Saudi Beli Sepasang Kursi Astronot di Kapsul Ruang Angkasa SpaceX Milik Elon Musk

Artefak di dek menunjukkan kapal telah berlabuh di Siprus, Mesir, mungkin Turki dan mungkin sejauh pantai Afrika Utara.

Penggalian ini didukung oleh Israel Science Foundation, Honor Frost Foundation dan Institute of Nautical Archaeology di Texas A and M University.

Pantai Israel dipenuhi dengan kapal-kapal yang tenggelam selama ribuan tahun. Bangkai kapal lebih mudah diakses untuk dipelajari daripada di tempat lain di Mediterania, karena laut di sini dangkal dan dasar berpasir menyimpan artefak.

Baca Juga: Warga Heboh Soal Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika Gugat Cerai Suami yang Mantan Bupati Purwakarta Juga

Badai mungkin menggeser pasir dan mengekspos relik, yang terjadi dengan penemuan baru di Maagan Michael.

Dua penyelam amatir melihat sepotong kayu mencuat dari bawah dan melaporkannya ke pihak berwenang.

Delapan musim penggalian kemudian, tim Cvikel telah memetakan sebagian besar kerangka kayu sepanjang 20 meter, lebar lima meter yang tersisa.

Baca Juga: Muda Berkarya Festival Kembali Hadir di Lebak, Berikut Jadwal dan Artis Pengisi Acara

Menggunakan vakum bawah air untuk membersihkan 1,5 meter pasir, mereka menemukan lebih dari 200 amphora yang masih mengandung bahan-bahan dari diet Mediterania, seperti kecap ikan, dan berbagai buah zaitun, kurma, dan buah ara.

Ada alat-alat berlayar seperti tali dan barang-barang pribadi seperti sisir kayu, serta binatang, termasuk sisa-sisa kumbang dan enam ekor tikus.

"Anda harus sangat berhati-hati karena beberapa sisa, seperti tulang ikan, atau tulang tikus, atau lubang zaitun, sangat kecil sehingga bisa hilang dalam hitungan detik," kata Cvikel.

Baca Juga: YooA OH MY GIRL Hampir Tak Dapat Dikenali, Dia Ganti Gaya di Pemotretan Baru 'ELLE Korea'

Beberapa kargo memuat simbol gereja Bizantium Kristen dan yang lainnya memiliki tulisan dalam bahasa Arab.

Para peneliti berharap untuk menemukan aula untuk menampilkan kapal secara keseluruhan kepada publik, jika tidak mereka akan menutupinya dengan pasir dan meninggalkannya di dasar laut dengan bangkai kapal lainnya yang tak terhitung jumlahnya.***

Editor: Dwi Christianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x