Network
Pasalnya di era sinergi dan kolaborasi saat ini, Prof. Jamal menilai program integrasi ilmu dan teknologi merupakan pola pengembangan ilmu pengetahuan.
Para dosen, dilansir PortalLebak.com dari keterangan tertulis Humas UNS, dituntut menjalankan kolaborasi untuk menghasilkan sebuah karya ilmiah.
“Saya mohon kesediaan keempat profesor yang baru saja dikukuhkan agar memelopori tumbuh kembangnya semangat sinergitas dan kolaboratif jadi paradigma baru untuk mewujudkan peningkatan reputasi akademik UNS di masa depan,” kata Prof. Jamal.
Baca Juga: Survei LSJ: 34,2 Persen Pendukung Jokowi Beralih ke Prabowo
Para guru besar yang dikukuhkan sekaligus diajak untuk membimbing para dosen lain yang sudah masanya naik ke jenjang guru besar.
Tindakan ini agar mereka memiliki bekal cukup supaya memenuhi persyaratan sebagai guru besar, sekaligus berkontribusi untuk meningkatkan publikasi internasional UNS.
“Universitas sangat mengharapkan dengan dikukuhkannya Prof. Dr. Soehartono, S.H., M.Hum., Prof. Dr. Eko Surojo, S.T., M.T., Prof. Dr. Lego Karjoko, S.H., M.H., Prof. Dr. Triana Kusumaningsih, S.Si. M.Si. sebagai guru besar pada hari ini, nantinya yang bersangkutan dapat terus mengembangkan bidang ilmunya melalui kegiatan tridarma perguruan tinggi,” paparnya.
Baca Juga: Daftar Upah Minimum Kabupaten atau UMK di Jawa Barat Tahun 2023, Anda Perlu Tahu
Berikut kontribusi bidang ilmu yang dimiliki empat guru besar baru UNS yang dikukuhkan:
Prof. Dr. Soehartono, S.H., M.Hum.
Adalah guru besar ke-8 Fakultas Hukum (FH) dan ke-251 UNS. Diangkat menjadi Guru Besar dalam Bidang Ilmu Hukum Acara, melalui pidato pengukuhan berjudul "Penegakkan Hukum Berbasis Paradigma Hukum Profetik untuk Mewujudkan Keadilan Substansial".
