Kehadiran becak di tanah air sendiri, disebut-sebut berawal dari seorang berwarganegara Jepang yang bernama Tayoshi Seiko yang tinggal di Makasar sekitar tahun 1930.
Seiko adalah penjual sepeda yang berinovasi dari sepinya penjualan di toko sepeda nya, akhirnya memodifikasi sepeda dengan roda tiga seperti yang kini dikenal sebagai beca.
Baca Juga: Ketua DPRD Lebak Meninggal Dunia di Hotel di Serpong, Kapolres Tangsel Beberkan Faktanya
Seiring dengan perkembangan jamannya moda ini banyak beralih fungsi, selain angkutan umum penumpang dan barang, bahkan digunakan sebagai angkutan jenazah penganti ambulans dan terhitung langka.
Multifungsi yang mengerakan perekonomian masyarakat dan banyak kita temukan di sekitaran pasar tradisional, perkantoran, pusat keramaian dan bahkan di sekolah.
Becak mempunyai kekhasan nya masing masing sesuai daerahnya. Mulai dari model bentuk sampai motif dekorasi nya.
Baca Juga: Giring Masuk Jaring Survei Pilpres 2024
Bahkan kita kenal Bentor (becak bermotor) yang sangat terkenal sekali di Sumatera Utara. Tak terkecuali, becak khas Yogyakarta dengan modifikasi kuping di dua sisi rodanya dan tentu daerah lainnya yang ada di Indonesia.
Akhirnya, becak memiliki kekhasan tradisional, unik dan sekaligus sebagai simbol identitas dari sebuah daerah.