Puncak Haji Telah Terlewati, Seluruh Jamaah Haji Menunaikan Wukuf di Arafah

- 16 Juni 2024, 05:00 WIB
Jemaah haji asal Indonesia, memasuk Arafah.
Jemaah haji asal Indonesia, memasuk Arafah. /Foto: M Rusydi Sani/kemenang.go.id/

Jika tidak memungkinkan untuk shalat sambil berdiri, maka bolehlah shalat sambil duduk atau berbaring di tempat tidur, atau bila perlu dengan isyarat.

“Usahakan untuk tetap sehat dengan memperbanyak minum air putih, makan tepat waktu, tetap berada di tenda, minum obat sesuai anjuran dokter, dan istirahat yang cukup,” sarannya.

“Sekitar jam 7 malam waktu Saudi, jamaah haji mulai meninggalkan Arafah menuju Muzdalifah,” ujarnya.

Dijelaskannya, pada tahun ini PPIH mencanangkan program Murur bagi jamaah haji risiko tinggi, lansia, penyandang disabilitas, pengguna kursi roda, dan pendampingnya di Muzdalifah.

Baca Juga: Basement gedung Graha CIMB Niaga terbakar diduga akibat korsleting listrik

“Mabit di Muzdalifah dengan cara Murur adalah mabit yang dilakukan saat melewati Muzdalifah, setelah menjalani wukuf di Arafah,” jelasnya.

Saat jemaah melewati kawasan Muzdalifah, katanya, mereka tetap di dalam bus (tidak turun), kemudian bus tersebut langsung membawa mereka ke tenda Mina.

“Selain jemaah berisiko tinggi, lanjut usia, dan penyandang disabilitas, pergerakan jemaah ke Muzdalifah dilakukan dengan sistem taraddudi (shuttle) yang membawa jemaah dari Arafah ke Muzdalifah,” jelasnya.

Selama mabit (tinggal), tambahnya, jamaah boleh beristirahat dan berdzikir, bergantian berdzikir dengan salat kepada Allah, karena Muzdalifah merupakan tempat salat yang mujarab.

Baca Juga: Ratusan Siswa SMK Mathla'ul Anwar Dinyatakan Lulus, Ketua Umum PB Mathla'ul Anwar Beri Pesan Khusus

Halaman:

Editor: Dwi Christianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah