Wisata Alam di Daerah Baduy Lebak Ramai Dikunjungi Turis Asing dan Lokal

30 Mei 2023, 20:45 WIB
Pengunjung wisata alam Badui berjalan dengan hati-hati melewati jalur tebing terjal menuju situs Gajeboh di pedalaman Badui. /Foto: ANTARA/Mansur/

 

Dalam kondisi seperti ini, kami sangat senang berjalan dengan tiang dan sampai di tempat Gajebo

PORTAL LEBAK - Wisata alam di kawasan pemukiman suku Baduy di Kabupaten Lebak Provinsi Banten ramai pengunjung untuk berwisata di akhir pekan.

“Kami pertama kali ke pemukiman Baduy untuk menikmati panorama alam melintasi jalan menembus hutan lebat dan tebing terjal,” kata Agung, (45)

Sebagai pengunjung asal Jakarta, Agung bersama teman-temannya ditemui usai menyambut kami di pemukiman Baduy, di Kabupaten Lebak, Minggu.

Baca Juga: Airin Rachmi Diany Bertandang ke Masyarakat Baduy, Upaya Lestarikan Budaya Asli Banten

Banjir wisatawan di kawasan Baduy merupakan pengunjung yang berasal dari beberapa daerah di provinsi Banten, Jakarta, dan Jawa Barat.

Tempat favorit banyak wisatawan adalah tempat Gajeboh, karena terdapat jembatan gantung yang terbuat dari bambu dengan tali ijuk.

Jembatan gantung dengan panjang tujuh meter dan lebar satu meter itu cukup kuat untuk menampung 20 orang.

Baca Juga: Saung Kopi Baduy, Keunikan Rasa Asli Lebak

Pada saat yang sama, sungai mengalir di bawah jembatan gantung, airnya bersih dan jernih, dan terkadang Anda juga dapat mendengar kicauan burung di sekitar pegunungan.

Untuk mengunjungi Gajeboh, berjalanlah sejauh tiga kilometer menembus hutan dan tebing terjal dari Terminal Ciboleger.

Banyak pengunjung yang tidak bisa berjalan, dikutip PortalLebak.com dari Antara, dapat beristirahat, dan duduk di gubuk rumah Baduy.

Baca Juga: Tiongkok Luncurkan Misi Shenzhou-16 Plus 3 Astronotnya ke Stasiun Luar Angkasa China

Hal ini dikarenakan medan di Gajeboh terjal dan jalan naik turun cukup terjal dan pengunjung yang berusia di atas 60 tahun harus kembali lagi ke Cibolegeri.

“Kami senang bisa berjalan dengan bantuan tongkat dan mencapai kota Gajebo dalam kondisi seperti itu,” kata Agung.

Senada dengan itu, Mumu (40) dan rombongan dari Kantor Kependudukan Kabupaten Serang mengaku mengunjungi situs Baduy pedalaman Gajeboh cukup melelahkan.

Baca Juga: Ibu Kota Nusantara IKN Punya Logo Resmi: Pohon Hayat, Presiden Jokowi Umumkan Langsung Sang Pemenangnya

Para pengunjung juga harus berjalan hati-hati dalam kondisi licin diguyur hujan. Kondisi lereng terjal kawasan Baduy sangat menegangkan bila menanjak cukup tinggi.

“Perjalanan dari Ciboleger ke Gajeboh menurut saya melelahkan dan penuh tantangan dengan medan terjal dan tebing terjal,” jelasnya.

Rina (23), mahasiswi asal Bogor, mengaku dirinya bersama rombongan mengunjungi kawasan Badui Dalam, yakni Kampung Cibeon, dengan berjalan kaki selama lima jam dengan jarak 14 kilometer dari Ciboleger.

Baca Juga: Rusia Akan Melarang Operasi Mengubah Jenis Kelamin, Rancangan Undang-undang Tengah Digodok

Perjalanan melewati kawasan hutan Badui ke pedalaman dengan kondisi jalan yang buruk dan banyak tebing terjal. Jadi hati-hati jangan sampai jatuh. "Kami bersama rombongan Badui pergi ke Badu Dalam dan kembali ke rumah pada Senin 29 Mei 2023," kata Rina.

Sementara itu, Jaro Saija, Kepala Desa Kanekesi yang juga seorang Badui mengatakan, para pengunjung yang mengunjungi kawasan Baduy setiap akhir pekan.

Mereka cukup ramai melintasi jalan karena wisata alam, dan banyak tebing terjal di sepanjang jalan. Jadi harus hati-hati di tanjakan, apalagi saat hujan.

Baca Juga: Patok Tanah Dicabut, Tabrani Tuntut PT Greenwood Serahkan Surat Verponding 4926 ke Keluarga Besarnya

Selain itu, pengunjung yang berkunjung ke daerah Baduy harus mengikuti aturan, termasuk berenang atau membuang di kolam dan sungai.

"Kami menemukan bahwa pengunjung akhir pekan di Baduy bisa mencapai sekitar 1.200 orang, terutama pada musim panen durian ini," katanya.*** 

Editor: Dwi Christianto

Tags

Terkini

Terpopuler