Warga di Bantaran Sungai Ciujung Lebak Diimbau Waspada Banjir

- 3 Januari 2023, 06:00 WIB
Masyarakat yang bermukim di permukiman bantaran Sungai Ciujung di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, waspada banjir karena luapan sungai di bantarannya setelah hujan melanda kawasan hulu Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS).
Masyarakat yang bermukim di permukiman bantaran Sungai Ciujung di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, waspada banjir karena luapan sungai di bantarannya setelah hujan melanda kawasan hulu Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS). /Foto: ANTARA/Mansur/

Kami telah mengarahkan para kepala desa, dusun dan RT untuk mengatur patroli malam untuk mengantisipasi banjir.

PORTAL LEBAK - Masyarakat yang bermukim di pemukiman di sepanjang bantaran Sungai Ciujung di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, diminta waspada banjir karena sungai meluap.

Himbauan ini dikeluarkan setelah hujan mengguyur kawasan hulu Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS).

“Saat ini kami sedang bersiap-siap membenahi perabotan di rumah, khawatir malam ini air dari Sungai Ciujung meluap ke pemukiman," ujar Madropi (55 tahun), warga Desa Cijoro Lebak, Rangkasbitung, Kabupaten Lebak.

Baca Juga: Festival Ciujung Warnai Hari Jadi Kabupaten Lebak, Berbagai Acara Digelar 10 Sampai 21 November 2022

Pemukiman di sekitar bantaran Sungai Ciujung berimbas pada ribuan keluarga dan mereka harus mengungsi ke tempat-tempat yang disediakan pemerintah setempat jika terjadi banjir.

Dalam beberapa tahun terakhir, banjir melanda pemukiman penduduk di sepanjang Sungai Ciujung, memaksa sekolah, tempat ibadah, dan bangunan mengungsi.

Saat ini, Sungai Ciujung di kawasan perkotaan Rangkasbitung berstatus siaga tinggi dengan tinggi muka air Ciberang-Ciujung 422 cm dan debit air 733 meter kubik.

Baca Juga: Jembatan Ciujung di Rangkasbitung Diperbaiki, Akses Lintas Ditutup Sementara

“Kami dan warga lainnya saat ini mengamankan barang-barang berharga, termasuk furnitur, di tempat yang lebih aman untuk menghindari banjir,” jelasnya.

Nurdin, warga MC Kelurahan Timur Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, mengaku khawatir banjir melanda rumahnya yang berjarak 50 meter dari bantaran Sungai Ciujung.

Saat ini, dikutip PortalLebak.com dari Antara, ia mengungsi di rumah kerabatnya dengan membawa alat elektronik dan perabotan untuk menghindari banjir.

Baca Juga: Mulai 4 Januari 2021, Jembatan Ciujung Baru Rangkasbitung Ditutup, Ini Penejelasanya

“Kami yakin kiriman air dari kawasan hulu TNGHS bisa menyebabkan banjir jika hujan terus berlanjut hingga larut malam dan dini hari,” ujarnya.

Camat Rangkasbitung, Kabupaten Lebak Yadi Basir mengimbau warga di sepanjang bantaran Sungai Ciujung untuk waspada terhadap banjir akibat air sungai.

Masyarakat tepi sungai meliputi permukiman di Kampung MC Barat Rangkasbitung, Kampung MC Timur Rangkasbitung, Cijoro Lebak, Cijoro Pasir, Kampung Kolelet Wetan dan Kampung Pabuaran.

Baca Juga: Avatar: The Way of Water Masuki Tahun Baru dengan Meraup $440 Juta di Pasar Domestik

“Kami telah menginstruksikan kepada lurah, kelurahan dan rukun tetangga untuk mengaktifkan patroli malam untuk mengantisipasi banjir,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Logistik dan Keadaan Darurat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak.

Agus Reza Faisal mengatakan, warga di bantaran sungai harus waspada terhadap banjir, karena curah hujan di daerah hulu cukup tinggi dan kemungkinan dalam menyebabkan banjir. bencana alam.

Baca Juga: Memulai Tahun Baru 2023, Anggota DPR RI Supriansa Lakukan Reses Bersama Para Wartawan Soppeng

Masyarakat yang rawan bencana alam, seperti banjir, tanah longsor, dan angin kencang, terdapat di sebagian besar 28 kabupaten.

“Kami meminta masyarakat mewaspadai banjir dan tanah longsor setelah hujan lebat,” katanya.***

Editor: Dwi Christianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x