Mahasiswa Lebak Gelar Unjuk Rasa Setelah 7 Hari Akhirnya Disambangi Wakil Bupati Ade Sumardi

- 1 Juni 2023, 16:21 WIB
Aksi unjuk rasa yang digelar Komunitas Mahasiswa Taktis Demokratis Wanassalam (Matadewa), di depan gerbang gedung pemerintah daerah Kabupaten Lebak, Banten, disambangi oleh Wakil Bupati Lebak, Ade Sumardi, Rabu, 31 Mei 2023.
Aksi unjuk rasa yang digelar Komunitas Mahasiswa Taktis Demokratis Wanassalam (Matadewa), di depan gerbang gedung pemerintah daerah Kabupaten Lebak, Banten, disambangi oleh Wakil Bupati Lebak, Ade Sumardi, Rabu, 31 Mei 2023. /Foto: Portal Lebak/Ridwan/

"IPM Kabupaten Lebak selalu menjadi yang terendah di Provinsi Banten. Begitu pun dengan UMK-nya yang juga ada di posisi terendah. Serta Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) juga sama memperihatinkan dan semakin meningkat," ujar Nurdin.

"Tingkat pengangguran terbuka Lebak sekarang jauh lebih tinggi dari tahun 2013. Ini jelas merupakan bukti betapa buruknya kinerja Pemda Lebak," tegasnya.

Dia sekaligus menyoroti respon dari Pemda Lebak, yang menurutnya seperti anti terhadap aksi unjuk rasa mahasiswa. Karena aksi mahasiswa ini seolah diabaikan. 

Baca Juga: Jual Sabu Sebagai Barang Bukti: Teddy Minahasa Dipecat Dari Kepolisian RI, Ini Sikap Kapolri

Bupati dan Wakil Diminta Jangan Anti Kritik

"Kami meminta agar bupati dan wakil bupati Lebak jangan anti terhadap unjuk rasa dan kritik, kami sudah melakukan aksi menginap di depan Kantor Bupati Lebak selama 7 hari 6 malam, dan pada hari ke 7 baru ditemui. Ini jelas bukan sikap dan respon yang baik dari seorang pemimpin," papar Nurdin.

Sementara itu Ketua umum Koordinator Pusat Matadewa Repi Rizali menyatakan bupati dan wakil bupati Lebak, telah gagal membangun Kabupaten Lebak dan meminta agar Bupati dan Wakil Bupati Lebak segera mundur dari jabatannya dalam tempo yang sesingkat-singkatnya.

"Kami menilai Bupati dan Wakil Bupati Lebak sudah gagal dalam memimpin Kabupaten Lebak, dengan indikator yang sudah kami sampaikan dan solusi dari semua permasalahan yang ada di Kabupaten Lebak. Hari ini adalah kemunduran dari Bupati dan Wakil Bupati Lebak yang merupakan produk dari Oligarki Dinasti Jayabaya," pungkasnya.

Baca Juga: Uganda Berlakukan Undang-undang Anti-LGBT yang Keras, Pelaku Homoseksualitas Dapat Dihukum Mati

Repi mengatakan, apa yang menjadi tuntutan dari Komunitas Matadewa sudah disampaikan langsung kepada Wakil Bupati Lebak, pada Kamis pagi, saat Wakil Bupati Lebak Ade Sumardi menemui masa aksi di pintu gerbang Pemda Lebak.

Halaman:

Editor: Dwi Christianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x