Baca Juga: Setelah Terjebak, Pengunjuk Rasa di Myanmar Dapat Meninggalkan Distrik Yangon
Nah, sebenarnya apa arti ghosting? Beberapa pihak menilai ghosting adalah seseorang yang menggantung hubungan, menghilang tanpa kejelasan, dan meninggalkan pasangan padahal sedang sayang-sayangnya tanpa alasan.
Dilansir PortalLebak.com dari sebuah studi jurnal sosial dan hubungan personal, Hili Freedman, menemukan bahwa ghosting berkaitan erat dengan perasaan tentang masa depan. Misalnya, apakah kalian menganggap pasangan adalah “the one” atau orang yang tepat.
Menurutnya, individu yang memiliki keyakinan takdir yang lebih kuat, cenderung akan lebih potensial mejadi tukang ghosting. Ingin meneruskan hubungan lagi, tetapi mereka tidak ingin melalui proses hubungan yang sulit untuk menjelaskannya.
Baca Juga: Julie Estelle dan David Tjiptobiantoro Gelar Pesta Pernikahan di Maldives
Baca Juga: Young Lex Dikecam Karena Menjiplak Video Musik Lay EXO
Yang menjadi masalah, ghosting tidak sama sekali memperhitungkan perasaan orang lain. Orang yang di-ghosting dibiarkan tergantung tanpa kejelasan.
Berdasarkan hasil dari dua studi pada 2018 yang dilansir Healthline, sekitar 25 persen orang telah melakukan ghosting. Munculnya kecanggihan komunikasi elektronik dan aplikasi kencan popular seperti Grindr, Tinder, dan Bumble, tampaknya berpengaruh pada fenomena ini.
Orang jadi lebih mudah untuk membuat dan memutuskan koneksi dengan seseorang. Akan tetapi, ghosting adalah fenomena yang lebih kompleks.
Baca Juga: Drama 'River Where The Moon Rises' Rilis Poster Promosi Terbaru yang Hanya Menampilkan Kim So Hyun