Tiga Stigma Keliru Tentang ODGJ, Ini Mitos dan Faktanya!

- 18 Juli 2021, 13:29 WIB
Tiga Stigma Keliru Tentang ODGJ, Ini Mitos dan Faktanya!
Tiga Stigma Keliru Tentang ODGJ, Ini Mitos dan Faktanya! /Foto : PKRS RSJMM/

 

PORTAL LEBAK - Stigma negatif terhadap Orang Dengan Gangguan Jiwa atau ODGJ di masyarakat masih sering terjadi, dan menjadi penafsiran yang keliru, simak mitos dan fakta berikut penjelasan ahlinya.

Hal tersebut bisa diakibatkan karena minimnya informasi yang diterima oleh masyarakat luas, mitos, anggapan dan isu keliru yang selama ini disampaikan secara turun-temurun dari mulut ke mulut juga memengaruhi menyebarnya stigma tersebut, hal tersebut dikatakan Iyep Yudiana, Promotor Kesehatan Jiwa Masyarakat Rumah Sakit Jiwa Marjuki Mahdi (RSJMM) Kota Bogor Jawa Barat, pada Minggu 18 Juli 2021.

Berikut merupakan tiga anggapan atau mitos mengenai gangguan jiwa yang keliru.

Baca Juga: Tak Ada yang Ngamuk, 40 ODGJ Berhasil Divaksinasi Covid-19 di RSJMM Bogor

1. Gangguan jiwa tidak bisa disembuhkan.

Ada beberapa anggapan di kalangan masyarakat yang mengatakan bahwa gangguan jiwa diakibatkan oleh gangguan makhluk halus sehingga tidak bisa disembuhkan.

Anggapan ini sangat santer di masyarakat, namun ini adalah anggapan yang keliru. Banyak ODGJ yang ditangani oleh tenaga medis di rumah sakit yang bisa pulih kembali, dengan intervensi medis yang berbeda-beda bergantung pada jenis penyakitnya.

Baca Juga: Sekda Purwakarta Buka Kegiatan Pengobatan Jiwa dan Vaksinasi bagi ODGJ yang Bekerjasama dengan RSJMM di GOR Pu

Faktanya, dengan meminum obat, kontrol secara rutin, komunikasi terapeutik, dan aktivitas yang sesuai, ODGJ bisa disembuhkan sehingga bisa aktif kembali untuk bisa mandiri dan produktif di masyarakat.

Bukti tersebut menyangkal anggapan bahwa gangguan tidak bisa disembuhkan.
Banyak orang beranggapan jika gangguan jiwa mudah kambuh kembali, sehingga muncul anggapan bahwa mengobatinya adalah hal yang sia-sia.

Ternyata gangguan jiwa sama halnya dengan penyakit lain yang bisa kambuh. Hipertensi dapat kambuh kembali jika tidak diobati secara rutin. Diabetes jika tidak terkontrol bisa tinggi lagi gula darah nya, stroke bisa kambuh lagi. Gangguan jiwa juga sama halnya dengan penyakit fisik tersebut. Jika tidak minum obat, tidak kontrol, itu bisa kambuh kembali.

Baca Juga: 28 ODGJ Sembuh di Majalengka Dapat Santunan Rp28 Juta dan Vaksinasi Covid-19

Ketika seseorang mengalami gangguan jiwa, artinya ada organ tubuh yang terganggu, sehingga itu menjadi bagian dari penyakit. Kadas kurap artinya ada gangguan di kulit, sakit gigi ada di mulut, diabetes ada gangguan di pankreas, sumbatan darah itu di ada pembuluh darah, penyakit jantung letaknya jantung, stroke ada sumbatan di otak.

Penyakit fisikpun ada gangguan yang terkena. Pun dengan gangguan jiwa, ada bagian tubuh yang terkena, yaitu di saraf otak dan cairan kimia.

2. ODGJ Tidak Dapat Produktif.

Baca Juga: Beri Vaksin Kepada ODGJ di RSMM Bogor, Menkes Canangkan Vaksinasi Covid-19 Bagi Disabilitas Fisik dan Mental

ODGJ yang sudah mendapatkan pengobatan dapat melakukan rehabilitasi. Beberapa rumah sakit jiwa di Indonesia, seperti RSJ dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor memiliki layanan rehabilitasi psikososial yang dapat melatih keterampilan ODGJ agar dapat mandiri dan produktif kembali.

Sehingga, anggapan bahwa ODGJ tidak dapat produktif adalah anggapan yang salah. Di kalangan masyarakat juga masih terdapat panggilan dan pelabelan negatif terhadap ODGJ, hal tersebut sudah harus ditinggalkan.

3. Tidak ada Fasilitas Layanan Kesehatan Jiwa yang Memadai.

Baca Juga: Viral di Medsos Tunanetra Ujang Utun Bayar Denda Rp50 Ribu Karena 'Masker Nolol' Terkena PPKM, Netizen Ramai

Dulu, mitosnya jika ada orang yang mengalami gangguan jiwa, keluarganya justru berusaha ke dukun, kuburan, bahkan direndam di sungai.

Saat ini banyak fasilitas kesehatan di Indonesia dari mulai Puskesmas sampai rumah sakit yang menyediakan obat dan intervensi kesehatan lainnya yang bisa dimanfaatkan untuk penyembuhan gangguan jiwa.

Di fasilitas kesehatan juga terdapat tenaga-tenaga profesional kesehatan jiwa seperti psikiater, psikolog, maupun perawat jiwa yang memiliki kemampuan untuk meningkatkan kesembuhan pada ODGJ.***

Editor: Didin


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x