"Insiden (movable bridge patah) terjadi di Pelabuhan Banjar Nyuh, Kecamatan Nusa Penida."
PORTAL LEBAK - Sebagian Movable Bridge (MB) di Dermaga pelabuhan Nusa Penida, Bali, patah dan menyebabkan 25 wisatawan tercebur ke laut, Kamis, 15 Desember 2022.
Movable Bridge Nusa Penida dinyatakan patah diduga karena jumlah penumpang yang banyak naik dalam waktu bersamaan, sehingga melebihi batas kekuatannya.
Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan melalui Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan (UPP) Kelas II Nusa Penida mengonfirmasi insiden movable bridge yan patah, di dermaga Nusa Penida.
Baca Juga: BNPB: Cuaca Esktrem Terjadi di Bali, Warga Setempat Diminta Waspada Bahaya Hidrometeorologi
Kepala Kantor UPP Kelas II Nusa Penida, I Ketut Gede Sudarma menyebutkan insiden itu mengakibatkan 25 (dua puluh lima) orang penumpang yang berada di atas Movable Bridge dimaksud tercebur ke laut.
Insiden ini tidak menimbulkan korban jiwa dan Fast Boat Semabu Hills yang mengangkut puluhan penumpang tersebut tetap dapat diberangkatkan saat itu juga.
"Insiden (movable bridge patah) terjadi di Pelabuhan Banjar Nyuh, Kecamatan Nusa Penida. Fast Boat Semabu Hills yang mengangkut penumpang warga negara asing (WNA) bertolak dari Nusa Penida menuju Pelabuhan Sanur, Denpasar," ujar I Ketut Gede Sudarma.
Baca Juga: Jembatan Penyeberangan di India Putus, Ratusan Orang Jatuh ke Sungai dan 40 Tewas
Selanjutnya, beberapa langkah telah dipersiapkan UPP Kelas II Nusa Penida, agar bisa mengantisipasi kejadian serupa tidak berulang.
Pihak UPP Kelas II Nusa Penida akan melakukan penguatan movable bridge, serta membatasi jumlah debarkasi maupun embarkasi penumpang kapal laut, yang melalui movable bridge.
Kemudian, terkait waktu keberangkatan Fast Boat yang bersamaan pada setiap pagi dan sore hari, maka setiap fast boat harus memastikan kelengkapan jumlah penumpang.
Baca Juga: KLAIM Kode Redeem Genshin Impact Terbaru 16 Desember 2022, Edisi GI Banyak Hadiahnya
Kesiapan Awak dan Penumpang Kapal Laut
Tiap awak kapal harus menyiapkan para penumpang untuk berangkat, saat fast boat sandar di Pelabuhan, sehingga saat menaikan dan menurunkan penumpang bisa melapor ke Syahbandar.
Selain itu, pihak otoritas pelabuhan menilai perlu tambahan railing di tengah-tengah jetty dan penambahan bolder demi keamanan penumpang dan fast boat saat debarkasi dan embarkasi.
Pihak UPP Kelas II Nusa Penida akan meningkatkan pengawasan terkait disiplin penggunaan boarding pass oleh operator kapal fast boat.
Terakhir, UPP Kelas II Nusa Penida berupaya menata arus keluar masuk kendaraan yang akan dikoordinir oleh koperasi dan pecalang (aparat keamanan desa).
Tujuannya tak lain, agar para wisatawan menjadi lebih nyaman dalam melakukan perjalanan wisatanya.***