PORTAL LEBAK - Masalah stunting berakar dari keluarga dan tidak lepas dari kesadaran warga agar berperan aktif menurunkannya.
Deputi Bidang Advokasi, Penggerak dan Informasi BKKBN Sukaryo Teguh Santoso, Indonesia, menekankan pentingnya keterlibatan masyarakat dalam menurunkan angka stunting di Indonesia. Masyarakat terus didorong untuk berperan aktif dalam mengurangi stunting.
Hal itu disampaikan Sukaryo Teguh di sela-sela peringatan Hari Keluarga Nasional (Pricenas) BKKBN ke-30 sebagai bagian dari konvoi Mobil Unit Informasi (Mupen) Jawa-Sumatera 2023 yang berlangsung di Mako Lanal, Cilegon, Banten.
Baca Juga: Sebar Info Cegah Stunting: BKKBN Terus Kerahkan Mupen, Ini yang Dilakukan
Sukaryo Teguh Santoso mengajak masyarakat untuk aktif menurunkan angka stunting, sehingga tercipta keluarga Indonesia yang sehat tanpa stunting.
“Kita juga membutuhkan SDM yang berkualitas di Indonesia. Karena ini akan mempengaruhi generasi mendatang,” kata Teguh.
Ia mengingatkan bahayanya jika anak-anak atau remaja Indonesia tetap kecil dan memiliki kecerdasan yang terbatas, yang tentunya dapat menghambat cita-cita Indonesia untuk maju.
Baca Juga: Menko PMK: Stunting adalah neraka bagi pembangunan manusia RI
“Jadi mimpi kemajuan Indonesia hanyalah mimpi. Kita bersyukur Indonesia bisa menekan penurunan hingga 2,8 persen pada 2022," lanjutnya.