Peresmian tersebut diselenggarakan oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional atau BKKBN Banten, di Mako Lanal Banten, Merak, Kota Cilegon.
Baca Juga: Pasien Berat 200 kg Asal Kota Tangerang Dievaluasi BPBD ke Rumah Sakit
Orang tua asuh anak stunting akhirnya mendorong kelompok advokasi dan tokoh masyarakat untuk terlibat langsung dalam stunting.
Pada saat yang sama, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) mengingatkan dampak buruk stunting bagi masa depan Indonesia.
Sukaryo Teguh Santoso, Deputi advokasi, mobilisasi dan informasi BKKBN, mengatakan satu dari lima bayi di Indonesia mengalami stunting dan kerdil, sehingga kecerdasannya rendah dan bisa gagal. sehat ke masa depan.
Baca Juga: Rembuk Kementerian Tenaga Kerja Diharapkan Mampu Mengatasi Pengangguran di Lebak
Oleh karena itu, stunting harus dicegah secara kolektif, baik oleh masyarakat maupun kelompok kepentingan lainnya. Baca juga:
Polisi di Musi Rawas hancurkan depo BBM bersubsidi
Menurut Teguh, pendidikan saja tidak cukup, tapi juga komitmen atau pemberdayaan pemerintah yang kuat melalui konvergensi untuk memenuhi tujuan stunting stunting.
“Padahal, peran masyarakat melalui keluarga sangat penting. Untuk itu, mereka perlu tahu apa penyebab stunting dan bagaimana cara pencegahannya, jadi ikutlah,” kata Teguh.
Baca Juga: Potensi Aquaman 2 dan Blue Beetle Dirilis Warner Bros Setelah Kerugian Besar The Flash di Box Office