Pakar: 'Secondhand Embarrassment' Bisa Terjadi Karena Sifat Dasar Manusia

- 27 Januari 2024, 15:00 WIB
Ilustrasi seorang wanita tersipu malu usai mengetahui ramalan zodiak Virgo.
Ilustrasi seorang wanita tersipu malu usai mengetahui ramalan zodiak Virgo. /Foto: Vecteezy/bangunstockproduction/

PORTAL LEBAK - Psikolog klinis forensik dari Universitas Indonesia, Kasandra Putranto, mengatakan Anda mungkin mengalami vicarious malu atau vicarious feeling (malu terhadap orang lain) karena sifat dasar manusia berakar pada makhluk sosial, sehingga orang yang menyaksikan mampu menyerap emosi orang lain.

“Seperti yang kita ketahui, manusia adalah makhluk sosial, sehingga emosi yang kita rasakan mungkin saja terinternalisasi oleh orang yang menyaksikan kejadian tersebut,” tulis Kasandra dalam pesan singkat yang diterima ANTARA, Selasa.

Ia juga mengemukakan bahwa rasa malu bisa timbul dari peristiwa yang dialami orang lain, karena seringkali yang disaksikannya adalah perilaku atau gambaran diri yang tidak mereka duga dari diri Anda sendiri, sehingga ketika Anda melihat hal tersebut, rasa malu Anda bertambah.

Baca Juga: MKMK Berhentikan Anwar Usman, Saiful Mujani ke Gibran: Nggak malu? Kamu Cawapres Didasari Pelanggaran Berat

Rasa malu yang tidak langsung sering terjadi ketika mereka menyaksikan sesuatu yang dianggap memalukan atau memalukan. Hal-hal yang memalukan dan memalukan ini bisa dianggap sebagai pemicu stres bagi yang menyaksikannya.

Kasandra juga menegaskan, hal ini paling mungkin terjadi pada orang yang memiliki empati dan rasa empati yang tinggi. mereka yang menunjukkan tanda-tanda gangguan kecemasan sosial.

"Ini karena seseorang menempatkan dirinya pada posisi orang lain dan dianggap melakukan sesuatu yang memalukan atau kikuk. Jadi rasa malu itu harus dirasakan bersama," tambah Kasandra.

Baca Juga: Kim So Yeon Mendadak Malu Saat Suami Aslinya Mengunjungi Lokasi Syuting The Penthouse 2

Anda mungkin merasa malu dengan kejadian tidak menyenangkan yang disebabkan oleh seseorang meskipun orang yang melihatnya tidak mengenalnya sama sekali.
Hal ini disebabkan adanya rasa empati, khususnya kemampuan memahami perasaan orang lain, melihat sesuatu dari sudut pandang orang lain, dan juga membayangkan diri sendiri pada tempatnya.

Kasandra menyarankan, jika Anda merasakan rasa malu yang tidak disengaja akibat kejadian memalukan yang disebabkan oleh orang lain, maka cara menyikapinya adalah dengan menyadari bahwa perasaan tersebut adalah hal yang wajar dan tidak menyalahkan diri sendiri, tubuh, atau diri sendiri.

“Penting untuk mengenali perasaan malu yang kita miliki. Ketahuilah bahwa perasaan ini normal dan banyak orang merasakan hal yang sama. Jangan menyalahkan diri sendiri atau merasa terlalu terbebani dengan perasaan ini,” tulisnya.

Baca Juga: Asosiasi dan Pengusaha Temui Menko Luhut Binsar Pandjaitan Bahas Penundaan Pajak Hiburan

Hal lain yang bisa dilakukan untuk memastikan perasaan tersebut tidak menjadi beban adalah dengan menjaga perspektif atau perspektif bahwa kejadian tersebut tidak menimpa kita.

Melihat dari sudut pandang yang lebih obyektif juga bisa membuat kita kurang memperhatikan perasaan malu. Selain itu, cobalah untuk melihat sesuatu dari sudut pandang yang lucu dan alihkan perhatian Anda ke sisi positif dari kejadian memalukan ini.

“Alikan perhatian kita pada hal-hal positif atau menyenangkan yang terjadi di sekitar kita. Berfokus pada hal yang benar dapat membantu mengurangi perasaan malu,” kata pemilik klinik Kasandra & Associates.

Baca Juga: Ini Yang Dibagikan Ketua NasDem Surya Paloh Saat Kampanye di Kalimatan Selatan

Berbicara kepada orang lain mengenai ketidaknyamanan ini juga dapat membantu meringankan beban emosional. Dia menambahkan bahwa orang lain mungkin pernah mengalami situasi serupa dan dapat memberikan perspektif atau dukungan yang dibutuhkan.

Jika seseorang yang Anda kenal mengalami kejadian yang tidak menyenangkan, cobalah memahami situasinya dan tunjukkan empati dengan tidak mengolok-olok kejadian memalukan tersebut kepada orang yang bersangkutan.

“Jika perasaan malu yang dirasakan masih ada dalam pikiran kita, berilah kita waktu untuk memprosesnya. Setiap orang mempunyai waktu yang berbeda-beda untuk mengatasi perasaan tersebut, Jadi bersabarlah terhadap diri sendiri,” nilai Kasandra Putranto.***

Editor: Dwi Christianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah