Kemensos Kirim Bantuan Rp1,7 M Bagi Korban Gempa Sulawesi Barat

15 Januari 2021, 21:13 WIB
Kemensos RI Kirim Bantuan 1,7 Miliar Rupiah ke wilayah bencana banjir Kalsel /Foto : Humas Kemensos/

 

PORTAL LEBAK - Musibah Gempa 6,2 Magnitudo, yang terjadi di Mamuju, Sulawesi Barat, mengakibatkan banyak korban meninggal dunia, luka-luka dan ribuan warga mengungsi.

Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam M Safii Nasution mengawal langsung bantuan dengan ikut naik pesawat herkules, menuju Sulawesi Barat.

Kementerian Sosial menyalurkan bantuan sebesar 1.7 milyar rupiah bagi korban gempa di Sulawesi Barat. Bantuan dikirim dengan pesawat herkules milik TNI AU melalui Bandara Halim Perdana Kusuma Jakarta, Jumat 15 Januari 2021.

Baca Juga: Banjir Kalsel, Petugas Terus Evakuasi Warga yang Terjebak Banjir

Baca Juga: Kabar Duka, Habib Ali bin Abdurrahman Assegaf Tebet Wafat


Safii menjelaskan bahwa bantuan tersebut terdiri dari bantuan logistik tanggap darurat pusat senilai Rp979.819.710, bantuan logistik gudang regional timur senilai Rp621.911.700 dan santunan ahli waris bagi delapan korban yang telah teridentifikasi sebesar 120 juta rupiah untuk masing-masing ahli waris senilai 15 juta rupiah, selanjutnya seluruh ahli waris korban bencana meninggal dunia akan diberikan santunan dengan nilai yang sama.

Dikatakannya," bantuan ini diwujudkan dengan makanan siap saji, makanan anak, tenda gulung, matras, peralatan keluarga, tenda serbaguna dan keperluan lainnya," jelas Safii Nasution dalam keterangan pers nya,sore ini.

Rincian bantuan yang diserahkan Kemensos antara lain makanan siap saji 2500 paket, makanan anak 1200 paket, tenda gulung 500 lembar, matras 1000 lembar, selimut 700 lembar, peralatan dapur 200 paket, tenda serbaguna 10 unit, Kids ware 500 paket, Ford ware 500 paket, velbed 40 unit, kasur 370 buah, sandang 30 paket, perlengkapan Tagana 20 paket.

Baca Juga: Dukungan Jadi Kapolri Terus Bertambah, Ulama Banten Abuya Muhtadi Mendukung Komjen Listyo

Baca Juga: Update, 33 Potongan Besar Bagian Pesawat Ditemukan, Operasi SAR Sriwijaya SJ-182 Diperpanjang 3 Hari

Kemensos juga mengerahkan personel Taruna Siaga Bencana (Tagana) dari Sulawesi Selatan sebanyak 50 personil dan Sulawesi Tengah sebanyak 19 personil untuk membantu Tagana setempat untuk membuka dapur umum dan memberikan Layanan Dukungan Psikososial (LDP).

“Sejak bencana terjadi, kami melalui Tagana telah berkoordinasi dengan Dinas Sosial di wilayah terdampak gempa tentang aktivitas penanganan dan mengamati situasi terkini,” ucap Syafii.

BPBD Kabupaten Majene mengabarkan 8 (delapan) warganya meninggal dunia dan lebih dari enam ratus menderita luka-luka. BPBD setempat terus melakukan upaya penanganan darurat dan memutakhirkan data dampak pascagempa M6,2 yang terjadi pada Jumat 15 Januari 2021, pukul 01.28 WIB atau 02.28 waktu setempat.

Baca Juga: Banjir Kalsel, Polsek Matraman Seperti Danau, 9 Desa Terendam di Wilayah Ini

Baca Juga: Akui Salah, Raffi Ahmad Akhirnya Minta Maaf ke Presiden dan ke Publik, Terkait Pesta Langgar Prokes

Data Pusat Pengendali Operasi BNPB per 15 Januari 2021, pukul 11.10 WIB, mencatat sekitar 637 warga mengalami luka-luka dan 15.000 lainnya mengungsi di Kabupaten Majene, Provinsi Sulawesi Barat. BPBD setempat terus melakukan pendataan dan kaji cepat di lapangan. Sedangkan kerusakan bangunan di Kabupaten ini mencakup 62 unit rumah rusak, 1 unit puskesmas rusak berat, 1 kantor danramil Maluda rusak berat, jaringan listrik padam, komunikasi selular tidak stabil dan longsor 3 titik sepanjang jalan poros Majene – Mamuju.

Sedangkan pada Kabupaten Mamuju, BPBD setempat menginformasikan kerusakan berat (RB) antara lain Hotel Maleo, kantor Gubernur Sulawesi Barat dan sebuah mini market. Jaringan listrik dan komunikasi selular juga terganggu di wilayah Mamuju. Kerusakan rumah warga serta korban jiwa masih dalam pendataan.***

Editor: Didin

Tags

Terkini

Terpopuler