DPR Dukung dan Yakinkah Milenial Untuk Jadi Petani

2 Februari 2021, 01:17 WIB
Dokumentasi Petani menanam di sawah (kiri) dan Anggota Komisi IV DPR Hermanto (kanan). /Foto: laman portaljember.pikiran-rakyat.com/dpr.go.id/Andri/

PORTAL LEBAK - Pemerintah Indonesia perlu melakukan sentuhan teknologi yang canggih dan mutakhir dalam sektor pertanian untuk menarik minat kalangan milenial, sehingga dapat meningkatkan regenerasi petani di Indonesia.

“Perlu dilakukan upaya menarik minat kaum milenial agar tertarik terjun ke pertanian,” ujar Anggota Komisi IV DPR RI Hermanto dalam keterangan tertulis melaui laman dpr.go.id dan dikutip PortalLebak.com, Senin 1 Februari 2021.

Anggota Fraksi PKS ini mengungkapkan tenaga kerja di sektor pertanian kini cenderung terus berkurang, sehingga perlu upaya untuk meyakinkan milenial bahwa sektor pertanian dapat menjanjikan masa depan yang lebih cerah.

Baca Juga: Beredar Viral Video Polisi Wanita (Polwan) TikTok, Ini Isinya

Baca Juga: Lagi, Polisi Tangkap Selebgram (AK) yang Terjerat Narkoba

“Perlu ada sentuhan berbagai teknologi. Agar bisa menggunakan teknologi tersebut, maka kapasitas petani dan penyuluh secara periodik perlu ditingkatkan,” papar legislator daerah pemilihan (dapil) Sumatera Barat I ini.

Hermanto menegaskan pembangunan di sektor pertanian tidak akan pernah terhenti, karena setiap manusia pasti membutuhkan makanan. Oleh sebab itu, peningkatan produktivitas pertanian saat ini tidak bisa hanya mengandalkan cara-cara traditional saja, melainkan harus mulai menggunakan sentuhan teknologi.

Seperti diketahui, Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian mencatat petani muda di Indonesia berusia 20-39 tahun hanya 2,7 juta orang atau sekitar 8 persen dari total jumlah petani Indonesia.

Baca Juga: Palsukan Surat Rapid Antigen Pejabat RS di Makassar Dibekuk Polisi

Baca Juga: Senangnya, Bupati Lebak Kisahkan Berburu Tanaman Hias Liar

Hal ini pun diperkuat data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Tahun 2019, bahwa jumlah petani muda tercatat mengalami penurunan sebanyak 415.789 orang dari periode 2017 ke 2018.***

Editor: Dwi Christianto

Tags

Terkini

Terpopuler