Soal Kudeta AHY Ketum Partai Demokrat, Mahfud MD: Terpikir Saja Nggak

3 Februari 2021, 01:49 WIB
Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD. /Dok. Polkam.go.id

PORTAL LEBAK - Maraknya tudingan miring bahwa Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD terlibat dalam upaya kudeta untuk menjatuhkan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), membuat Mahfud angkat bicara.

"Wah, mengagetkan, yakinlah saya tak pernah berbicara itu dengan Pak Moeldoko maupun dengan orang lain. Terpikir saja tidak, apalagi merestui," ujar Mahfud, dikutip PortalLebak.com dari akun twitternya @mohmahfudmd, Selasa 2 Februari 2021, di Jakarta.

Mahfud pun membantah isu bahwa dirinya merestui Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko mengambil alih kepemimpinan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di Partai Demokrat.

Baca Juga: Polri dan TNI AD Samakan Visi Dalam Pendidikan Perwira

Baca Juga: Upaya Lindungi Nakes dari Covid-19, Pemerintah Luncurkan Layanan Healthline 117

"Ada isu aneh, dikabarkan beberapa menteri, termasuk Menko Pohukam Mahfud MD merestui Kepala KSP Moeldoko mengambil alih Partai Demokrat dari AHY melaui KLB, papar Mahfud lagi.

Mahfud menilai kepemimpinan partai, sebesar Partai Demokrat bisa dikudeta, merupakan hal yang sulit dipercaya. Pasalnya, kontrol di tengah era demokrasi yang terbuka, akan dengan mudah dilakukan masyarakat.

"Di era demokrasi yang sangat terbuka dan dikontrol oleh masyarakat seperti sekarang ini sulit dipercaya kepemimpinan partai, apalagi partai besar seperti PD bisa dikudeta seperti itu. Jabatan menko tentu tak bisa digunakan dan pasti tidak laku untuk memberi restu. Yang penting internal PD sendiri solid," harapnya.

Baca Juga: Berkat Postingan di Medsos, Orangutan yang Terluka di Kepala, Akhirnya Berhasil Diselamatkan Tim WRU dan OCCR

Baca Juga: Pemerintah Tegaskan Stok Vaksin Aman, Tersedia Total 28 Juta

Sebelumnya, Jenderal TNI Purn. Moeldoko selaku Kepala Staf Kepresidenan (KSP) menanggapi

Sebelumnya merebak isu adanya pengambilalihan paksa kepemimpinan Partai Demokrat. Aksi ini ditengarai dan disebut-sebut melibatkan pihak Istana Kepresidenan serta membuat Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono berang dan mengirimkan surat kepada Presiden Jokowi.

Karena menjadi isu viral dan banyaknya pertanyaan dari awak media massa, Moeldoko pun memutuskan menanggapi isu itu.

Baca Juga: Bupati Lebak Pimpin Musrenbang RKPD Untuk Tahun 2022 Secara Daring

Baca Juga: Persiapan ITDC Menghadapi MotoGP Musim 2021, Sejumlah Fasilitas Ditingkatkan Termasuk Rumah Warga

"Poin pertama, jangan dikit-dikit Istana. Dalam hal ini saya mengingatkan. Sekali lagi jangan dikit-dikit Istana dan jangan ganggu pak Jokowi, karena beliau dalam hal ini tidak tahu sama sekali, tidak tahu apa-apa dalam isu ini. Jadi itu urusan saya. Moeldoko ini, bukan selaku KSP. Moeldoko," ujar Moeldoko.

Moeldoko mengungkapkan, banyak tamu berdatangan ke kediamannya. Dirinya sebagai mantan Panglima TNI terbuka kepada siapa pun yang ingin bertemu, tanpa memberikan batas, termasuk beberapa petinggi Partai Demokrat yang bertamu.***

Editor: Dwi Christianto

Tags

Terkini

Terpopuler