AHY: Presiden Jokowi Tidak Terkait Gerakan dorong KLB Partai Demokrat

19 Februari 2021, 08:52 WIB
Ketua Umum DPP Partai Demokrat Agus Harimurti memberikan keterangan pers di kantor DPP Partai Demokrat , Jakarta, Senin (1/2/2021). /Foto: ANTARA/Muhammad Adimaja/

PORTAL LEBAK - Gerakan mendorong Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat tidak terkait dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Hal tersebut ditegaskan Ketua Umum DPP Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Sang ketua umum AHY menilai, perbuatan membawa-bawa nama Presiden Jokowi, hanya akal-akalan kelompok gerakan pengambilalihan kepemimpinan Partai Demokrat (GPK-PD) untuk menakut-nakuti para kader agar mau bergabung dalam gerakan mereka.

"Saya sudah mendapatkan sinyal bahwa Presiden tidak tahu-menahu tentang keterlibatan salah satu bawahannya itu. Ini hanya akal-akalan kelompok GPK-PD untuk menakut-nakuti para kader," papar AHY dalam siaran pers Partai Demokrat yang dikutip PortalLebak.com dari Antara, Jumat 18 Februari 2021.

Baca Juga: Kapolri Tunjuk Komjen Pol Agus Andrianto sebagai Kabareskrim Polri

Baca Juga: Ikatan Cinta 19 Februari 2021, Apakah Mateo Berhasil Ditangkap Rendy?

AHY juga menduga perbuatan membawa-bawa nama Presiden Jokowi itu dilakukan untuk memecah-belah hubungan yang terjalin antara Jokowi dengan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Selama ini, AHY menilai SBY memiliki hubungan yang cukup baik dengan Presiden Jokowi.

"Tapi kelompok ini berusaha memecah-belah hubungan yang telah terjalin dengan baik itu," kata AHY. AHY mengatakan bahwa GPK-PD memiliki pola kuno untuk menjadikan seseorang menjadi Ketua Umum Partai Demokrat yaitu melalui Kongres Luar Biasa.

Baca Juga: Mau Belajar Matematika: Ada Aplikasi Photomath, Ini Keunggulannya

Baca Juga: Warga Jakarta dan Sekitarnya, Siap-siap Antisipasi Banjir

Gerakan itu ungkap AHY, mula-mula berupaya mempengaruhi para pemilik suara sah Partai Demokrat. Karena tidak berhasil, mereka mencoba mempengaruhi pengurus DPD dan DPC, tapi tidak berhasil juga.

Kemudian mereka mencoba mempengaruhi mantan pengurus yang kecewa, mengklaim bahwa itu merepresentasikan pemilik suara, dan mengklaim telah berhasil mengumpulkan suara sekian puluh bahkan sekian ratus suara.

AHY menegaskan bahwa klaim itu tidak benar. Dia juga mengatakan bahwa GPK-PD melakukan itu supaya bisa menggelar KLB karena faktor internal. Padahal itu muncul karena persoalan eksternal.

Baca Juga: [Update] Longsor Nganjuk, 13 Meninggal 6 Warga Masih Hilang

Baca Juga: Fahri Hamzah, Berikan Tips Kritik Pemerintah Tanpa Dipolisikan

"Persoalannya adalah eksternal yaitu kelompok ini sangat menginginkan seseorang menjadi calon presiden 2024 dengan jalan menjadi Ketua Umum PD melalui KLB," kata AHY.

AHY menyadari jika setiap organisasi memiliki persoalan, dan setiap persoalan itu masih bisa ditanganinya sampai hari ini dengan menemukan solusinya melalui dialog.***

Editor: Dwi Christianto

Tags

Terkini

Terpopuler