PORTAL LEBAK - Maraknya tudingan miring bahwa Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD terlibat dalam upaya kudeta untuk menjatuhkan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), membuat Mahfud angkat bicara.
"Wah, mengagetkan, yakinlah saya tak pernah berbicara itu dengan Pak Moeldoko maupun dengan orang lain. Terpikir saja tidak, apalagi merestui," ujar Mahfud, dikutip PortalLebak.com dari akun twitternya @mohmahfudmd, Selasa 2 Februari 2021, di Jakarta.
Mahfud pun membantah isu bahwa dirinya merestui Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko mengambil alih kepemimpinan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di Partai Demokrat.
Baca Juga: Polri dan TNI AD Samakan Visi Dalam Pendidikan Perwira
Baca Juga: Upaya Lindungi Nakes dari Covid-19, Pemerintah Luncurkan Layanan Healthline 117
"Ada isu aneh, dikabarkan beberapa menteri, termasuk Menko Pohukam Mahfud MD merestui Kepala KSP Moeldoko mengambil alih Partai Demokrat dari AHY melaui KLB, papar Mahfud lagi.
Mahfud menilai kepemimpinan partai, sebesar Partai Demokrat bisa dikudeta, merupakan hal yang sulit dipercaya. Pasalnya, kontrol di tengah era demokrasi yang terbuka, akan dengan mudah dilakukan masyarakat.
"Di era demokrasi yang sangat terbuka dan dikontrol oleh masyarakat seperti sekarang ini sulit dipercaya kepemimpinan partai, apalagi partai besar seperti PD bisa dikudeta seperti itu. Jabatan menko tentu tak bisa digunakan dan pasti tidak laku untuk memberi restu. Yang penting internal PD sendiri solid," harapnya.