Banjir Konawe Utara, Dua Desa Terisolir Akibat Curah Hujan Tinggi

12 Juli 2021, 18:18 WIB
Banjir Konawe Utara, Dua Desa Terisolir Akibat Curah Hujan Tinggi /Foto : Humas BNPB/

PORTAL LEBAK - Bencana alam yang diakibatkan curah hujan tinggi mengakibatkan beberapa wilayah Konawe Utara Sulawesi Tenggara banjir, dan dua desa terisolir, pada Senin 12 Juli 2021 dini hari.

Dari keterangan tertulis BNPB, informasi terkini pada Senin siang 12 Juli 2021, menyebutkan Desa Tambakua dan Pondoa terisolir akibat banjir tersebut.

Hujan lebat memicu terjadinya banjir bandang di Desa Labunga dan Laronanga, Kecamatan Andowia, telah surut namun BPBD setempat masih melakukan penanganan darurat di lokasi terdampak.

Baca Juga: Tinjau Penggunaan STRP di Stasiun Bogor, Danrem 061 SK: Penerapan Ini Tentunya Demi Menekan Laju Covid-19

Hujan dengan intensitas tinggi memicu debit air Sungai Anggomate hingga meluap sehingga beberapa desa di tiga kecamatan terdampak.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Konawe Utara mencatat empat desa di tiga kecamatan terdampak banjir tersebut. Desa terdampak yaitu Desa Labunga dan Laronanga di Kecamatan Andowia, Desa Pondoa di Wiwirano dan Tambakua di Lanyukima.

Dari keterangan tertulis BNPB, informasi terkini pada Senin siang 12 Juli 2021, menyebutkan Desa Tambakua dan Pondoa terisolir akibat banjir tersebut.

Baca Juga: Alur Cerita Sinetron Ikatan Cinta 12 Juli 2021, Nino Tuntut Tes DNA soal Reyna Andin pun Gerah

BNPB masih melakukan koordinasi dengan BPBD setempat untuk mendapatkan informasi terkini terkait kondisi pascabanjir, seperti korban jiwa dan kerugian material.

Pada saat yang hampir bersamaan, banjir bandang terjadi di Desa Tapunggai, Kecamatan Molawe, Kabupaten Konawe Utara. Hal tersebut juga dilaporkan oleh BPBD setempat kepada Pusat Pengendali Operasi (Pusdalops) BNPB.

Banjir bandang di wilayah ini dipicu oleh limpasan debit air dari kolam bekas kegiatan tambang. Limpasan air disebabkan karena kolam jebol, sedangkan debit air naik karena hujan intensitas tinggi di wilayah tersebut. Kejadian ini mulai berlangsung pada Senin dini hari, pukul 00.00 waktu setempat.

Baca Juga: dr Lois Owien Keburu Ditangkap Polisi, dr Tirta Tak Jadi Lapor ke Polda Metro Jaya

Peringatan dini cuaca masih terpantau untuk wilayah Sulawesi Tenggara untuk esok hari, Selasa 13 Juli 2021. Peringatan dari BMKG tersebut menyebutkan potensi hujan lebat yang dapat disertai kilat atau petir serta angin kencang.

Melihat data bencana periode 2016 hingga akhir 2020, banjir yang terjadi di wilayah Kabupaten Konawe Utara sebanyak tujuh kejadian. Serangkaian bencana banjir tersebut menyebabkan kerusakan rumah maupun fasilitas umum (fasum). BNPB mencatat 434 unit rumah warga rusak berat, 2 rusak sedang dan dua lain rusak ringan. Sedangkan fasum, fasilitas Pendidikan sebanyak 32 unit, tempat ibadah 5 dan kesehatan 8 mengalami kerusakan dengan tingkat yang berbeda. BNPB mencatat tidak ada korban jiwa maupun luka akibat bencana banjir selama kurun waktu tersebut.

Berdasarkan analisis inaRISK, Kabupaten Konawe Utara merupakan wilayah dengan potensi bahaya banjir kategori sedang hingga tinggi. Sebanyak 10 kecamatan dengan cakupan lebih dari 19 ribu hektar berada pada potensi bahaya tersebut. Kesepuluh kecamatan ini yaitu Kecamatan Molawe, Asera, Wiwirano, Oheo, Motui, Lasolo, Langgikima, Andowia, Lembo dan Sawa. Masyarakat diimbau untuk terus siap siaga dan waspada terhadap potensi bahaya banjir susulan maupun bencana hidrometeorologi lain seperti angin kencang dan tanah longsor.***



Editor: Didin

Tags

Terkini

Terpopuler