Percepat Vaksinasi, Aliansi Pemuda Santri Milenial Dukung Kehadiran Vaksin Gotong Royong

15 Juli 2021, 06:00 WIB
Ilustrasi vaksinasi Covid-19. /Setkab/

PORTAL LEBAK - Percepatan vaksinasi melalui vaksin gotong royong, didukung penuh oleh Aliansi Generasi Emas Pemuda, Santri dan Milenial.

Aliansi yang merupakan kelompok anak muda ini menilai, vaksi gotong royoang dalam rangka mempercepat proses vaksinasi di tanah air.

Empat lembaga dan organisasi kepemudaan; di antaranya Penggerak Milenial Indonesia (PMI), Indonesian Public Policy Assembly (IPPA), Forum Komunikasi Santri Indonesia (Foksi), dan Indonesian Youth Circle (IYC), menyambuat hadirnya vaksin gotong royong.

Baca Juga: Aturan Baru Operasional Penyeberangan Ketapang-Gilimanuk Selama PPKM Darurat

Koordinator PMI, M. Adhiya Muzakki, menyatakan giat pemerintah untuk mewujudkan kekebalan komunal atau herd immunity di Indonesia harus didukung berbagai kalangan, termasuk anak milenial.

Program vaksinasi di Indonesia, menurut Adhiya, tergolong masih rendah. Pasalnya, jumlah penduduk begitu besar, sehingga vaksinasi dibutuhkan waktu yang lama hingga selesai.

Dengan kehadiran vaksin gotong royong yang diperuntukkan untuk individu, Adhiya menilai akan membantu mempercepat vaksinasi di tanah air.

Baca Juga: Anak-anak SMP dan SMA Mengadu ke Presiden Jokowi: Kami Rindu Belajar di Sekolah

"Vaksin gotong royong ini hadir, akan mempercepat kita keluar dari zona pandemi. Hanya saja, beberapa oknum memanfaatkan hal itu, untuk kepentingan politik tertentu," ungkap Adhiya, seperti keterangan tertulis yang diterima PortalLebak.com, Rabu 14 Juli 2021.

Adhiya beserta rekan aktivis pemuda lainnya, meminta seluruh elite politik agar tidak saling tuding dan saling menyalahkan.

Pasalnya, saat ini bukan waktu yang tepat untuk cari panggung dan cari simpati masyarakat.

Baca Juga: Asep Nana Mulyana Jadi Kepala Kejati Jabar Usai Duduki Peringkat Pertama Seleksi Terbuka

"Kita nggak perlu saling menyalahkan, ayo kita bersama-sama. Jangan jadikan ini sebagai momentum untuk pencitraan," pungkasnya.

Setali tiga uang, Ketua Umum Indonesian Public Policy Assembly (IPPA), Muara Torang, menjelaskan vaksin gotong royong yang diambil pemerintah telah digodok dengan matang oleh ahlinya.

Sejauh ini, menurut Torang pandemi Covid-19, belum bisa diprediksi kapan akan berakhir sehingga dapat berlangsung lama.

Baca Juga: PPKM Darurat Harus Dijalankan Konsisten di Lebak, Awasi Harga Obat-Obatan

Tentu hal ini akan membebani keuangan negara jika semua harus ditanggung pemerintah sepenuhnya.

Sehingga budaya bangsa Indonesia yang menganut gotong royong menurut Torang perlu digalakkan.

"Pada awal pandemi rapid test ditanggung pemerintah namun kemudian berbayar. Kenapa tidak hal itu juga diberlakukan untuk vaksinasi Covid-19, namun tentunya tetap dalam pengawasan pemerintah," saran Torang.

Baca Juga: Santai dan Rileks Mampu Tingkatkan Kekebalan Tubuh Hadapi Covid-19

Dalam rangka menghadapi persoalan yang sama, Torang mengajak agar seluruh komponen bersatu pada menghadapi bersama.

Pendapat rekan-rekannya diamini Ketua Umum Indonesian Youth Circle (IYC), Mufti. Dia menilai kehadiran vaksin gotong royong tidak menggantikan atau menghapus program vaksin gratis dari pemerintah.

Mufti menyatakan percepatan vaksinasi itu akan menguntungkan rakyat kecil dan pemerintah. Karena vaksin gotong royong ditujukan ke perusahaan perusahaan besar yang memiliki banyak karyawan.

Baca Juga: Ungkap Kasus Temu Mayat di Sajira Korban Pembunuhan, Polres Lebak Akhirnya Amankan Pelaku, Ini Motifnya!

"Langkah pemerintah sudah tepat. Rakyat kecil dapat vaksin gratis, perusahaan bayar, negara dapat pemasukan. Proses vaksinasi makin cepat, tapi nggak bikin kolaps keuangan negara," katanya.

Bersamaan dengan itu, Ketua Umum Forum Komunikasi Santri Indonesia (Foksi), M. Natsir sepakat dan mendukung penuh upaya pemerintah dalam percepatan vaksinasi nasional.

"Demi kebaikan kita bersama, vaksinasi harus dipercepat. Bayar atau pun gratis, sebagai warga negara yang baik, kita harus divaksin. Agar tercapai herd immunity," nilai Natsir.

Baca Juga: Royals, superhero dan Baby Yoda Masuk nominasi Emmy Awards

Mewakili kalangan santri, Nasir rindu dapat menimba ilmu melalui pembelajaran tatap muka. Dia menilai ilmu yang paling penting adalah karakter.

Padahal, karakter tidak akan didapat jika pandemi masih ada pembelajaran jarak jauh dijalankan.

Sehingga Nasir bersama organisasi pemuda lainnya, mendukung setiap kebijakan pemerintah dalam mempercepat proses vaksinasi.***

Editor: Dwi Christianto

Tags

Terkini

Terpopuler