Tenaga Kesehatan dan Relawan Kebencanaan di Bogor Diberikan Ilmu Gizi Bencana Diinisiasi Dompet Dhuafa

22 Oktober 2021, 08:56 WIB
Tenaga Kesehatan dan Relawan Kebencanaan di Bogor Diberikan Ilmu Gizi Bencana Diinisiasi Dompet Dhuafa /Foto : Humas DD/

PORTAL LEBAK - Bencana kadang tak terduga, dalam upaya meningkatkan pengetahuan dan keterampilan tentang pelayanan nutrisi bagi kelompok rentan pada situasi bencana, Dompet Dhuafa menggelar orientasi yang selama tiga hari,mulai dari 20 sampai 22 Oktober 2021, bertajuk Pelatihan Gizi Bencana Bagi Tenaga Kesehatan dan Relawan Kebencanaan di Kota Bogor.

Peresmian pelatihan gizi bencana bagi tenaga kesehatan dan relawan ini dihadiri oleh dr. Yeni Purnamasari, MKM, selaku General Manager Divisi Kesehatan Dompet Dhuafa, Iwan Halwani, SKM., M.Kes yang menjabat sebagai Koordinator Substansi Kewaspadaan Gizi, Direktorat Gizi Masyarakat, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, lalu Sifing Lestari sebagai Senior Officer Promosi Kesehatan Divisi Kesehatan Dompet Dhuafa dan Haryo Mojopahit selaku Kepala DMC (Disaster Management Center) Dompet Dhuafa.

Dalam pelatihan gizi bencana Dr. Yeni Purnamasari, MKM dalam sambutannya menjelaskan pelatihan yang digelar oleh Dompet Dhuafa ini merupakan upaya memberikan ilmu kepada tenaga kesehatan dan relawan untuk memperkuat upaya pendampingan respon Dompet Dhuafa secara menyeluruh.

Baca Juga: Dinas Sosial Lebak, Sisir dan Beri Bantuan Anak yang Menderita Gizi Buruk

“Pelatihan gizi bencana ini merupakan program kelanjutan dari upaya Divisi Kesehatan Dompet Dhuafa bersama DMC Dompet Dhuafa dan LPM (Lembaga Pelayanan Masyarkat) Dompet Dhuafa sebagai tiga entitas organ pelaksana program di Dompet Dhuafa untuk memperkuat upaya-upaya pendampingan respon kita dari hulu ke hilir. Sebelumnya kita sudah ada program respon gizi, kita menyebutnya program corner gizi, dukungan untuk kelompok rentan, baik ibu hamil, ibu menyusui dan bayi balita,” ujar Yeni, pada Kamis 21 Oktober 2021.

Lebih dalam lagi Ia berharap pelatihan ini dapat memperkuat komitmen untuk membuat kerangka program yang akan terkelola dengan lebih baik.

“Pelatihan ini diharapkan akan memperkuat komitmen termasuk juga kerangka program akan lebih terkelola dengan baik sehingga kami membutuhkan arahan dan masukan bagaimana subkluster gizi ini dapat sesuai dengan standar atau pedoman yang ada, sekaligus dapat diimplementasikan. Jadi yang terpenting adalah nanti teman-teman yang menjadi peserta hari ini sampai dengan tiga hari kedepan akan menjadi vocal point, akan menjadi penanggung jawab untuk program respon gizi bencana di wilayahnya masing-masing,” jelas Yeni.

Baca Juga: LKC Dompet Dhuafa Layani Pengobatan Gratis Bagi Masyarakat di Gerai Sehat Ulin Nuha Bogor

Pelatihan yang dilangsungkan secara offline ini diikuti oleh 26 peserta yang merupakan tenaga kesehatan di seluruh Layanan Kesehatan Cuma-Cuma Dompet Dhuafa di 12 provinsi dan para relawan kesehatan Dompet Dhuafa.

“Mengingat pentingnya pelatihan ini dan metode yang digunakan juga tidak bisa dengan online, maka kita dengan penuh kehati-hatian memutuskan untuk bisa melakukan pelatihan ini dengan bertatap muka. Pelatihan ini diikuti oleh 26 peserta yang berasal dari 12 provinsi di Indonesia, kemudian juga diikuti oleh relawan kesehatan Dompet Dhuafa, baik itu dokter maupun tenaga medis lainnya, kemudian LPM dan teman-teman DMC sebagai kapten dalam setiap respon kebencanaan di Dompet Dhuafa,” ungkap Sifing Lestari dalam laporan kegiatan pelatihan gizi bencana hari ini.

Kemudian Iwan Hawani, SKM, M.Kes dalam sambutannya menekankan Dompet Dhuafa untuk menempatkan struktur penanggulangan bencana di setiap daerah.

Baca Juga: Pasca Banjir Cigudeg, DMC Dompet Dhuafa Buat Dapur Umum dan Bronjong Jembatan Darurat

“Yang terpenting adalah koordinasi, bagaimana menempatkan Dompet Dhuafa itu dalam struktur penanggulangan bencana di setiap daerah,” ucap Iwan.

Peresmian pembukaan pelatihan diakhiri oleh pemaparan dari Haryo Mojopahit yang menerangkan peran Dompet Dhuafa ketika turun dalam bencana diharapkan ada perubahan di kehidupan masyarakatnya.

“Ketika turun dalam kebencanaan Dompet Dhuafa diharapkan terjadi perubahan di kehidupan masyarakatnya, oleh karena itu jika kita lihat kenapa kita harus ada program kebencanaan, salah satunya itu adalah kita mau maryarakat itu berdaya dalam menghadapi bencana,” tutur Haryo.***

Editor: Didin

Tags

Terkini

Terpopuler