Agenda Kedatangan Elon Musk Terkait Tesla dan SpaceX, Indonesia Bakal Bangun Pusat Peluncuran Roket di Biak

16 Mei 2022, 15:42 WIB
Presiden Joko Widodo dan Elon Musk berbincang di kantor SpaceX, di Boca Chica, Amerika Serikat /foto: BPMI Setpres/

PORTAL LEBAK - Dalam kunjungan kerjanya ke Amerika Serikat, Presiden Joko Widodo menyempatkan diri untuk bertemu dengan pengusaha Elon Musk di kantornya di Boca Chica, AS, pada hari Sabtu, 14 Mei 2022.

Presiden Jokowi tiba di Gedung Stargate SpaceX disambut langsung oleh Elon Musk sekitar pukul 10.30 waktu AS, dan berbincang secara personal bahas potensi kerja sama di bidang teknologi sebelum akhirnya Presiden diajak berkeliling ke pabrik pembuatan roket-roket SpaceX.

Pada kesempatan itu Presiden mengundang Elon Musk secara langsung berharap salah satu orang terkaya di dunia itu dapat berkunjung ke Indonesia.

Baca Juga: Perompak Bersenjata Tembak Seorang ABK di Perairan Sungai Kapuas, Dua Ditangkap dan Satu Masih Buron

"Saya kira, dia sangat tertarik sekali untuk segera datang ke Indonesia dan tadi saya sudah sampaikan untuk bisa datang di Indonesia," kata Presiden Jokowi, seperti dikutip PortalLebak.com dari laman Sekretariat Presiden, 16 Mei 2022.

Tak butuh hari esok dan setelahnya, Musk pun langsung menjawab permintaan Presiden di saat itu juga dan menetapkan jadwal kunjungannya ke Indonesia pada bulan November tahun ini.

"Mudah-mudahan di Bulan November, terima kasih atas undangannya," pungkas Elon Musk.

Baca Juga: Oknum ASN Kalbar Ditangkap Usai Tipu Korban Rp55 Juta Agar Lolos Seleksi CPNS di Pemkab Sintang

Presiden, saat dimintai keterangan pasca berkeliling pabrik SpaceX, membocorkan bahwa kedatangan Elon Musk pada November mendatang berkaitan dengan mobil listrik dan pengembangan teknologi kedirgantaraan yang saat ini ditekuni Musk.

"Saya rasa ini tidak hanya berkaitan dengan Tesla tetapi juga ditujukkan mengenai proyek besarnya mengenai SpaceX," ungkap Jokowi.

Artinya potensi kerja sama mungkin bisa diciptakan untuk kebutuhan dua perusahaan raksasa Elon Musk, seperti misalnya suplai baterai bagi Tesla mobil listrik yang di mana saat ini Indonesia masih menjadi produsen nikel terbesar di dunia.

Baca Juga: Penculik Anak di Parung dan Pesanggrahan adalah Eks Napiter, Berkedok Satgas Covid Razia Masker Saat Bermain

Terlebih lagi pada tahun lalu Indonesia juga telah resmi punya pabrik pembuatan baterai mobil listrik pertama di Karawang, Jawa Barat. Pabrik ini didapuk jadi yang pertama di Asia Tenggara dan menjadi portofolio bagus untuk menarik investasi Tesla di Indonesia.

Selain Tesla, potensi kerja sama dengan perusahaan Elon Musk lainnya, yaitu SpaceX, mungkin akan dibahas pada kedatangannya pada November mendatang.

Besar kemungkinan Indonesia melalui Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) akan membahas rencana pembangunan Bandar Antariksa atau bandara peluncuran roket di Indonesia.

Baca Juga: Valhalla Gunakan Mesin V6 yang Dikembangkan Aston Martin, Ditambah Turbocharged Terinspirasi Mobil F1

Saat ini permasalahan yang diungkap Badan Riset dan Inovasi Nasional atau BRIN dalam membangun arena peluncuran roket adalah investor.

Jika Indonesia dapat mewujudkan pembangunan lapangan peluncuran roket di Indonesia, bukan tidak mungkin perusahaan-perusahaan pengembang teknologi seperti perusahaan pembuat satelit juga akan membuka pabriknya di Indonesia.

Pada Maret 2021, Lapan mengungkapkan bahwa lahan pelabuhan khusus peluncuran roket tengah disiapkan di Pulau Biak, Papua. Dan hal ini juga pernah ditawarkan Presiden kepada Elon Musk tahun lalu.

 

Baca Juga: Geely Automobile Borong Sepertiga Saham Renault Korea Agar Bisa Tingkatkan Ekspor Mobil Ke AS

Selain Pulau Biak di Papua, opsi pembangunan pusat peluncuran pesawat luar angkasa ada di Maluku, tepatnya di Pulau Morotai.

Rencana pembangunan pusat peluncuran ini pun sudah tertuang dalam Undang-Undang RI Nomor 21 Tahun 2013 tentang Keantariksaan, di mana bandar antariksa masuk dalam Draft Rencana Induk Penyelenggaraan Keantariksaan Tahun 2016-2040.

Dalam peta Rencana Induk Penyelenggaraan Keantariksaan Tahun 2016-2040, dijelaskan bahwa pada periode tahun 2036-2040 teknologi peroketan Indonesia diharapkan sudah memiliki program peluncuran roket pengorbit satelit ke orbit rendah atau low earth orbit (LEO).

Baca Juga: Pentagon Umumkan Telah Menonaktifkan Dua Satelit Pelacak Rudal di Tengah Isu Perang Nuklir, Ini Alasannya

Pada kunjungan tersebut Presiden didampingi Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, yang belum lama ini telah bertemu dengan Musk di tempat yang sama.

Tak hanya berdiskusi, Presiden Jokowi juga diajak berkeliling pabrik SpaceX. Sekitar satu jam berada di sana, Presiden dan rombongan melanjutkan agendanya di AS.
***

Editor: Jefry Agustinus Alexander B

Tags

Terkini

Terpopuler