PORTAL LEBAK - Kepala Pusat Gempa dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Daryono, mengungkapkan gempa susulan terjadi hingga 29 kali, menyusul gempa yang terjadi di Pacitan, Jawa Timur.
Gempa pada Kamis dinihari terjadi di wilayah selatan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Jawa Timur pada 8 Juni 2023.
"Update gempa susulan terjadi di selatan DIY hingga Jatim, pada pukul 02.30 WIB sebanyak 29 kejadian," kata Daryono.
“Pada (8 Juni 2023-Red) pukul 00.47 WIB, BMKG memantau adanya 9 (sembilan) kali gempa susulan, dengan magnitudo maksimum 4.1,” ungkapnya.
Daryono yang dilansir PortalLebak.com dari situs BMKG mengatakan, gempa tektonik ini memiliki pembaruan parameter bermagnitudo 5,8.
Pusat gempa berada di laut 128 kilometer selatan Gunungkidul pada kedalaman 46 kilometer.
Baca Juga: Gempa Bumi Magnitudo 5,4 Guncang Selat Sunda Banten, Guncangan Dirasakan Sampai Kota Tangerang
"lokasi dan kedalaman episentrum, gempa M5.8 adalah gempa dangkal yang disebabkan oleh aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia di bawah Lempeng Eurasia," jelas Daryono.
"Hasil analisis mekanisme asal menunjukkan hal ini. Gempa memiliki mekanisme patahan dorong," ujarnya.
Daryono menjelaskan gempa dirasakan sangat kuat di Yogyakarta berkekuatan IV-V MMI.
Sementara gempa dirasakan di Ponorogo, Wonogiri, Solo, Madiun, Nganjuk, Blitar dan Karangkates dengan magnitudo III-IV MMI.
Getaran gempa juga terasa hingga di Banjarnegara, Semarang, Kendal, Jepara dengan magnitudo III MM.
Menurut Daryono gempa itu hingga pukul 01.11 WIB terjadi getaran dan sejuah ini tidak ada laporan kerusakan bangunan akibat gempa tersebut.
Baca Juga: Kuasa Hukum Orang tua Ayu Oktaviani, Mahasiswi Akbid Latansa Mashiro Penuhi Panggilan Polres Lebak
Selain itu, gempa dengan M6.0 ini diperkirakan tidak memicu adanya tsunami, meski terjadi di tengah laut.
“Gempa bumi bermagnitudo M5,8 di selatan DIY Jawa Timur dengan mekanisme dorong menjadi ciri aktivitas gempa interplate di kawasan megathrust Jawa Selatan,” ujarnya.***