Tujuan Utama Jokowi Gencar Bangun Pabrik Smelter Ingin Bawa Indonesia Melompat Jadi Negara Maju

20 Juni 2023, 17:53 WIB
Presiden Joko Widodo saat meninjau pembangunan pabrik smelter tembaga milik PT Amman Mineral Nusa Tenggara di Kabupaten Sumbawa Barat, Provinsi Nusa Tenggara Barat /BPMI Sekretariat Presiden/

PORTAL LEBAK - Presiden Joko Widodo buka-bukaan soal tujuan utama mengapa pemerintah gencar mendorong hilirisasi industri di Indonesia, terutama pembangunan pabrik smelter kualitas terbaik.

Hal itu dia ungkap saat melakukan kunjungan kerja (kunker) di pabrik smelter PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT) di Kabupaten Sumbawa Barat, Provinsi Nusa Tenggara Barat, hari ini, Selasa, 20 Juni 2023,

Presiden Jokowi mengatakan hilirisasi industri seperti barang tambang yang diolah di pabrik smelter, seperti nikel salah satu komponen pembuatan baterai, memberi Indonesia kesempatan lompatan besar menjadi sebuah negara maju.

Baca Juga: Hasil Sidang Isbat: Kementerian Agama Sebut Idul Adha Jatuh Pada 29 Juni 2023

"Seperti yang sering saya sampaikan litium baterai, EV baterai, dan nanti jadi barang gedenya apa? Mobil listrik," kata Presiden Jokowi, dari rilis yang diterima PortalLebak.com dari Sekretariat Presiden, 20 Juni 2023.

"Kalau itu (mobil listrik) jadi ya itu ekosistem besar itu yang selesai kita bangun, itu lah nanti yang melompatkan kita dari negara berkembang menjadi negara maju ya itu salah satunya," sambung Presiden.

Namun Presiden ingin menekankan, pemerintah pusat mengambil bagiannya sebagai pendukung keberlanjutan dan penguatan hilirisasi industri dalam negeri melalui integrasi antarindustri.

Baca Juga: Beasiswa Kuliah di Luar Negeri Bagi Mahasiswa S1 Hingga S3, Pendaftaran MOSMA 2023 Hanya 12 Hari

"Tugas negara di situ memastikan integrasi terjadi," ungkapnya.

Hingga akhir 2022 saja pabrik smelter yang dimiliki indonesia tercatat ada 26 smelter, terdiri dari 20 smelter nikel, 2 smelter bauksit, 2 smelter tembaga, 1 smelter mineral besi, dan 1 smelter mineral mangan.

Bahkan per 1 Februari 2023, Kementerian Perindustrian Republik Indonesia mencatat saat ini ada 91 smelter di Indonesia, 48 diantaranya telah beroperasi.

Baca Juga: PPP Resmi Usulkan Sandiaga Uno Sebagai Cawapres Ganjar Pranowo

Dari ke-48 pabrik smelter tersebut, kapasitas produksi terbesar merupakan pabrik smelter nikel dengan kapasitas produksi sebesar 262.560 ton per tahun. Setara dengan investasi Rp5,55 triliun dan penyerapan tenaga kerja sebanyak 2.337 jiwa.

Mengenai PT AMNT yang ditinjau Jokowi hari ini, dia berharap progres pembangunan smelter tembaga bisa selesai tepat waktu, yakni tahun depan.

Sehingga bisa memberikan lapangan pekerjaan bagi masyarakat dan memperkuat perekonomian nasional sesegera mungkin.

Baca Juga: Hari Ke-23 Musim Haji 2023 Lebih dari 142.000 Jemaah Indonesia Tiba di Arab Saudi, PPIH: Tambah 4 Orang Wafat

"Saya hanya ingin memastikan bahwa progresnya sesuai dengan perencanaan dan selesai pertengahan tahun depan," tuturnya.

"Baik berupa nilai ekspornya, juga membuka lapangan kerja yang sebanyak-banyaknya," pungkasnya.***

Editor: Jefry Agustinus Alexander B

Tags

Terkini

Terpopuler