Kebijakan Hilirisasi Industri Buat Nilai Ekspor Turunan Nikel Meningkat Pesat, Indonesia Peringkat 1 Dunia

- 30 Desember 2021, 15:36 WIB
ilustrasi pengolahan bijih nikel di smelter
ilustrasi pengolahan bijih nikel di smelter /Dok. Pikiran Rakyat

PORTAL LEBAK - Awal pekan terakhir di tahun 2021, hari Senin, 27 Desember, pabrik smelter nikel milik PT Gunbuster Nickel Industry (PT GNI) resmi beroperasi setelah diresmikan Presiden Joko Widodo.

Pabrik pengolahan bahan mentah nikel yang terletak di Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara ini menambah jumlah pabrik smelter yang telah beroperasi di Indonesia.

Presiden Jokowi mengapresiasi pabrik smelter milik PT GNI karena pabrik diketahui mampu memproduksi 1,8 juta ton nikel per tahun.

Baca Juga: Jadwal Acara TV Kamis 30 Desember 2021 MNC TV, RCTI, NET TV, TRANS7, GTV, ANTV, TransTV dan Indosiar

"Saya sangat menghargai, mengapresiasi pembangunan smelter oleh PT Gunbuster Nickel Industry dan ini akan memberikan nilai tambah yang tidak sedikit," ujar Presiden Jokowi, dikutip PortalLebak.com dari laman resmi presiden.

Proses hilirisasi yang dilakukan pabrik smelter PT GNI diharapkan mampu mendongkrak nilai tambah dari bahan baku asli milik Indonesia, khususnya bahan baku nikel.

"Dari bijih nikel yang diolah menjadi feronikel, ini nilai tambahnya meningkat 14 kali. Jika dari bijih nikel diolah menjadi billet stainless steel akan meningkat nilainya 19 kali lipat. Sebuah nilai yang tidak sedikit," jelas Presiden.

Baca Juga: Tahun Depan Presiden Joko Widodo Larang Ekspor Semua Bahan Baku Tambang Demi Hilirisasi Industri

Pemerintah Indonesia masih berkomitmen untuk meningkatkan nilai bahan baku asli Indonesia secara mandiri tanpa harus mengekspornya terlebih dulu.

Halaman:

Editor: Jefry Agustinus Alexander B


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x