Gunung IIi Lewotolok Meletus, Tak Ada Korban Jiwa, 4.628 Warga Mengungsi

- 30 November 2020, 23:51 WIB
Eruspi Gunung Ili Lewotolok, Nusa tenggara Timur
Eruspi Gunung Ili Lewotolok, Nusa tenggara Timur /Foto: Dok. KESDM, Badan Geologi, PVMBG Pos Pengamatan Gunungapi Ili Lewotolok/Literasi News

PORTAL LEBAK – Gunung api IIi Lewotolok di Kabupaten Lembata, Provinsi Nusa Tenggara Timur, MInggu 29 November 2020 pukul 09.45 waktu setempat.

Tinggi kolom erupsi mencapai 4.000 meter di atas puncak. Foto-foto dan video yang mengerikan dari momen erupsi itu bertebaran di media sosial.

Namun, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lembata melaporkan bahwa tidak ada korban jiwa akibat erupsi tersebut.

Baca Juga: Jerinx SID Dipindahkan ke Lapas Kerobokan, Nora Senang

Kendati begitu, lebih dari 4.000 warga mengungsi pasca erupsi Gunung api IIi Lewotolok tersebut. Ribuan pengungsi itu tersebar di tujuh titik pengungsian.

BPBD Kabupaten Lembata mencatat per Senin 30 November 2020 pukul 13.00 WIB, sebanyak 4.628 jiwa mengungsi di tujuh titik.

Pos pengungsian terbesar ada di Kantor Bupati lama sebanyak 3.672 jiwa, Kantor BKD PSDM 338, Tapolangu 287, Aula Ankara 148, kelurahan Lewoleba Tengah 140, lapangan Harnus 28 dan Desa Baopana 15.

Baca Juga: Hasil Tes Swab Habib Rizieq Dipersoalkan, Begini Kata Wakil Ketua MPR

Dikutip Portallebak.com dari laman resmi BNPB, saat erupsi, BPBD setempat segera melakukan evakuasi warga.

Kemudian menyiapkan pelayanan kesehatan dan membantu dapur umum serta penyediaan air bersih.

Sementara itu, berdasarkan kaji cepat di lapangan, kebutuhan mendesak untuk penanganan darurat berupa tenda pengungsian, penyediaan air dan sanitasi, kebutuhan bayi dan balita, masker, selimut, alas tidur dan terpal serta dukungan personel untuk pendampingan anak-anak.

Baca Juga: Pecah Rekor Covid-19, Jokowi: Saya Instruksikan Beri Perhatian Ekstra Untuk Jateng dan DKI Jakarta

Dalam pengungsian, pemda juga berupaya menerapkan protokol kesehatan. Untuk mendukung protokol kesehatan, BPBD membutuhkan alat perlindungan diri, seperti masker.

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyampaikan beberapa rekomendasi atas kenaikan status vulkanik Gunung IIi Lewotolok.

PVMBG merekomendasikan beberapa hal, antara lain pertama, masyarakat di sekitar gunung maupun pengunjung, pendaki atau wisatawan tidak melakukan aktivitas di dalam radius 4 km dari kawah puncak.

Baca Juga: Cek Pakai NIK KTP, Bantuan Untuk Pelaku Budaya Rp1 Juta dari Kemendikbud

Kedua, penggunaan masker maupun perlengkapan lain untuk melindungi mata dan kulit. Ini direkomendasikan untuk menghindari dampak abu vulkanik yang mengakibatkan gangguan pernapasan akut maupun gangguan kesehatan lain.

Ketiga, PVMBG mengingatkan, abu vulkanik saat ini jatuh di beberapa sektor di sekeliling Gunung Iii Lewotolok.

Oleh sebab itu, masyarakat yang berada di sekitar aliran sunga-sungai yang berhulu di gunung ini untuk mewaspadai potensi ancaman bahaya lahar, terutama di musim hujan.

Baca Juga: Para Ahli Pastikan Vaksin Covid-19 yang Digunakan Aman dan Efektif

Saat ini, potensi bahaya Gunung Iii Lewotolok berupa lontaran batu atau pijar ke segala arah, hujan abu lebat yang penyebarannya dipengaruhi arah dan kecepatan angina awan panas khususnya ke arah bukaan kawah, yang berada di sisi tenggara.

Selain itu, bahaya lain berupa longsoran material lapuk yang berada di kawah puncak ke arah tenggara maupun lahar di sungai-sungai yang berhulu dari puncak gunung. ***

Editor: Sugih Hartanto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x