Cegah Varian Baru Covid-19, Warga Negara Asing Dicegah Masuk Jalur Laut

- 11 Januari 2021, 12:08 WIB
TNI AL dan Imigrasi Kelas I Khusus TPI Batam gelar operasi gabungan
TNI AL dan Imigrasi Kelas I Khusus TPI Batam gelar operasi gabungan /foto: Website Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Batam/

PORTAL LEBAK - Gugus Keamanan Laut Komando Armada I (Guskamla Koarmada I) TNI Angkatan Laut (TNI AL) bersama Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Batam melakukan Operasi Gabungan dalam rangka pencegahaan Warga Negara Asing (WNA) yang masuk melalui jalur laut.

Sebelumnya, Guskamla Koarmada I TNI Angkatan Laut menerima kunjungan tim Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Batam mambahas pembentukan tim pengawasan WNA. Ini terkait Surat Edaran Satgas Penanganan Covid-19 Nomor 3 Tahun 2020 tentang penutupan gerbang negara Indonesia pada tanggal 1-14 januari 2021.

Pembahasan tim juga menyangkut Peraturan Menteri Hukum dan HAM Nomor 11 Tahun 2020 tentang Pelarangan Sementara Orang Asing Masuk Wilayah Negara Republik Indonesia.

Baca Juga: Ayo, Ada Lelang Harley Davidson Dan Sepeda Brompton, Berminat Ikut?

Baca Juga: Tim DVI RS Polri Terima 7 Kantong Jenazah Korban Sriwijaya Air SJ 182

Wujud pencegahan Covid-19 varian baru ini, dengan melakukan penutupan perlintasan di batam yang terdiri dari tujuh pelabuhan laut dan satu bandar udara. Namun terdapat pengecualian bagi WNA pemegang visa diplomatik, visa dinas, pemegang Izin Tinggal Terbatas dan Izin Tinggal Tetap serta crew alat angkut.

 

Operasi diselenggarakan pada hari Rabu, 6 Januari 2021, berupa Operasi Udara dengan Pesawat Angkatan Laut dan Operasi Laut dengan KRI Angkatan Laut.

Untuk 84 'pelabuhan tikus' yang masih melakukan aktifitas ilegal, akan di-ploting menggunakan helikopter untuk segera dilakukan penindakan penegakan hukum, berdasarkan Undang-Undang Pelayaran dan Undang-Undang Keimigrasian.

Baca Juga: Proses Evakuasi Sriwijaya Air SJ 182, Ditpolair Terjunkan 10 Kapal dan 50 Penyelam

Baca Juga: PUPR Percepat Pengerjaan Underpass Bulak Kapal, Diperkirakan Selesai Kurang Dari 540 Hari

Dikutip PortalLebak.com dari akun resmi Instagram TNI ANGKATAN LAUT Komandan Guskamla Koarmada I Laksamana Pertama TNI Yayan Sofyan akan mengawasi 'pelabuhan tikus' tersebut. "Batam berhadapan langsung dengan Malaysia dan Singapura dan terdapat banyak pelabuhan yang menjadi pelintasan baik WNI atau WNA keluar atau masuk Indonesia.” ujar Yayan.

Pada pukul delapan pagi, tim gabungan mulai menggelar operasi pertama yang dilakukan di Perairan Selat Singapura, Batu Ampar Kecamatan Batu Ampar, Kota Batam, Kepulauan Riau, dengan menggunakan KRI Beladau-643. Obyek dari Patroli adalah melakukan pemeriksaan terhadap WNA masuk Indonesia yang tidak memiliki KITAS dan KITAP atau TMS (tidak memenuhi syarat).

 

KRI Beladau-643 di Bawah Kendali Operasi (BKO) Guskamla Koarmada I bersama tim Gabungan menyisir Perairan melaksanakan penyekatan dan memeriksa kapal yang berlayar menuju pelabuhan di Pulau Batam, Tanjung Balai Karimun dan Tanjung Pinang.

Baca Juga: Kutipan Kata Pilot Sriwijaya Air SJ 182 Kapten Afwan Tersebar Di Sosmed, Berikut Teksnya

Baca Juga: Presiden Jokowi Sampaikan Dukacita Atas Jatuhnya Pesawat Sriwijaya Air SJ 182

Dari hasil operasi, tercatat ada 3 Kapal yang diperiksa, ditemukan satu WNA warga negara Malaysia. Setelah diadakan pendalaman oleh TIM, WNA tersebut membawa dokumen KITAS di mana sesuai surat edaran masih diperbolehkan untuk memasuki wilayah Indonesia.***

Editor: Dwi Christianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x