Gunung Merapi Kembali Erupsi Besar, Keluarkan 36 Kali Awan Panas

- 27 Januari 2021, 20:44 WIB
Erupsi gunung Merapi di perbatasan Jateng-DIY Yogyakarta, Rabu (27/01/2021).
Erupsi gunung Merapi di perbatasan Jateng-DIY Yogyakarta, Rabu (27/01/2021). /Foto: Instagram/@bpptkg/

PORTAL LEBAK - Gunung Merapi di perbatasan Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta, kembali memuntahkan awan panas dan guguran lava pijar, Rabu 27 Januari 2021.

Menurut data Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), Gunung Merapi mengeluarkan awan panas guguran (APG) sebanyak 36 kali. Jarak luncur awn panas, antara 500 hingga 3.000 meter dari kawah puncak pada hari ini, teramatai sejak pukul 00.00 WIB hingga 14.00 WIB.

Arah luncuran awan panas, mengarah ke Barat Daya, menuju ke hulu Kali Krasak dan Kali Boyong. Tercatat pula di seismogram dengan amplitudo 15-60 milimeter dan durasi selama 83-197 detik.

Baca Juga: 4 Helikopter BNPB Distribusikan Bantuan ke Desa Terisolir Pascagempa Sulbar

Baca Juga: [Hoax atau Fakta] Bupati Lebak Menggalang Bantuan Untuk Yayasan atau Ponpes

Kepala BPPTKG Hanik Humaira menyatakan aktivitas Gunung Merapi telah memasuki fase erupsi efusif.

“Sejak tanggal 4 Januari 2020 Gunung Merapi telah memasuki fase erupsi yang bersifat efusif atau yang kita kenal juga sebagai Tipe Merapi, yaitu erupsi dengan pertumbuhan kubah lava kemudian disertai dengan guguran lava dan awan panas guguran,” papar Hanik seperti dikutip PortalLebak.com dari siaran pers yang diunggah di Instagram @bpptkg.

Menurut Hanik, dampak awan panas guguran terjadi hujan abu vulkanik dengan intensitas tipis, di beberapa desa di Kecamatan Tamansari, Kabupaten Boyolali dan Kota Boyolali, Jawa Tengah.

Baca Juga: BNPB: Kerugian Gempa Sulbar Mencapai Rp829,1 Miliar

Baca Juga: 40 Tahun Peristiwa Tenggelamnya KM Tampomas II, Heroik Sang Kapten Nahkoda

Selain itu, Hanik juga menjelaskan ancaman lain yang berpotensi terjadi, adalah lahar dingin, mengingat saat ini sebagian wilayah Indonesia memasuki musim penghujan. Sehingga, BPPTKG meminta masyarakat waspada jika terjadi hujan, di kawasan puncak Gunung Merapi.

Hanik mengimbau masyarakat tidak melakukan kegiatan di Kawasan Rawan Bencana (KRB) III, dengan jarak 5 kilometer dari puncak gunung Merapi, yakni pada alur; Kali Krasak, Kali Boyong, Kali Bedog, Kali Bebeng dan Kali Putih.

Untuk mengurangi risiko dampak abu vulkanik, BPPTKG mengimbau masyarakat agar mengenakan masker hingga menutup sumber atau penampungan air. “Masyarakat diimbau untuk mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik seperti menggunakan masker, menggunakan kacamata dan menutup sumber air,” imbuh Hanik.

Baca Juga: Presiden Lantik Sebagai Kapolri, Komjen. Pol. Listyo Sigit Prabowo Naik Pangkat

Baca Juga: Presiden Jokowi Terima Dosis Kedua Vaksin Covid-19 Produksi Sinovac

Saat ini gunung Merapi memasuki masa erupsi efusif. Pada fase ini, pertumbuhan kubah lava terus meningkat dan disertai adanya guguran lava dan awan panas guguran (APG). Hal ini berlangsung juga sejak Senin 4 Januari 2021 dan terus berlangsung hingga hari ini.***

Editor: Dwi Christianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x