KAI Luncurkan Livery 'Jadul' Untuk Mengedukasi Masyarakat Mengenai Perkembangan Kereta Api di Indonesia

- 9 Maret 2021, 18:08 WIB
Lokomotif CC 201 milik PT KAI menggunakan livery vintage
Lokomotif CC 201 milik PT KAI menggunakan livery vintage /kai.id/

PORTAL LEBAK - PT Kereta Api Indonesia (PT KAI) hadirkan kembali lokomotif dengan livery vintage atau corak yang pernah dipakai pada tahun 1953 - 1991.

Lokomotif yang menggunakan livery vintage ini diterapkan kepada lokomotif CC 201 milik PT KAI.

Peluncuran lokomotif dengan livery vintage ini diluncurkan oleh Direktur Utama KAI, Didiek Hartantyo, di Balai Yasa Yogyakarta.

Baca Juga: Penggemar Wagon Buat Petisi Kepada BMW Karena M3 Touring Tidak Masuk Negara Mereka

Baca Juga: Setelah Terjebak, Pengunjuk Rasa di Myanmar Dapat Meninggalkan Distrik Yangon

Dikutip PortalLebak.com dari laman KAI, Didiek Hartantyo menyampaikan livery vintage ini adalah bentuk edukasi kepada masyarakat mengenai perkembangan perkeretaapian Indonesia.

“Lokomotif dengan livery vintage ini merupakan bentuk adaptasi dan apresiasi KAI untuk semakin dekat dengan masyarakat sekaligus wujud edukasi kepada masyarakat mengenai perkembangan perkeretaapian di Indonesia,” kata Didiek.

Selain mengedukasi masyarakat, dia berharap melalui livery vintage ini masyarakat akan semakin bangga terhadap KAI yang fokus melayani dan memfasilitasi masyarakat dengan transportasi berbasis rel itu.

Baca Juga: Perayaan Hari Musik Nasional, Jokowi: Pemusik Indonesia Tak Mudah Patah Semangat

Baca Juga: Ikuti 7 Langkah Ini Untuk Dapatkan Kulit Wajah Glowing Alami Dalam Seminggu

Dijelaskan, livery vintage ini dulu digunakan selama 38 tahun dari 1953 - 1991 dan pertama kali digunakan pada lokomotif bertenaga diesel yang pertama di Indonesia, yaitu lokomotif CC 200.

Livery ini digunakan sejak KAI masih bernama Djawatan Kereta Api (DKA), Perusahaan Negara Kereta Api (PNKA) sampai dengan Perusahaan Jawatan Kereta Api (PJKA).

Livery Vintage tersebut saat ini KAI aplikasikan pada Lokomotif CC 201 83 31 milik Dipo Semarang Poncol. Pengecatannya sendiri dilakukan di bengkel lokomotif milik KAI yaitu Balai Yasa Yogyakarta.

Baca Juga: Kemenkes Sebut Pasien Terpapar Varian Baru Corona B117 Dinyatakan Sembuh

Baca Juga: Ribuan Pengunjuk Rasa Turun, Setelah Militer Myanmar Makin Brutal

"Transportasi Kereta api sebagai salah satu moda yang sudah ada di Indonesia sejak 1864 harus terus kita jaga dan kembangkan. Mari bersama-sama membangun peradaban baru bagi masyarakat Indonesia dalam bertransportasi" ucap Didiek.

Saat ini livery tersebut diaplikasikan pada lokomotif CC 201 83 31 milik Dipo Semarang Poncol. Pengecatannya sendiri dilakukan di bengkel lokomotif milik KAI, yaitu Balai Yasa Yogyakarta.

"Transportasi Kereta api sebagai salah satu moda yang sudah ada di Indonesia sejak 1864 harus terus kita jaga dan kembangkan. Mari bersama-sama membangun peradaban baru bagi masyarakat Indonesia dalam bertransportasi" tutup Didiek.

Baca Juga: Hari Ini Target Vaksinasi Tahap Pertama Akan Diberikan Kepada 500 Anggota Paspampres

Baca Juga: Viral Pengunjung TSI Memberi Sampah Plastik Kepada Seekor Kuda Nil

Lokomotif CC 201 memiliki bobot 84 ton dan daya mesin 1950 HP. Lokomotif ini mampu melaju dengan kecepatan 120km/jam, dia memiliki 2 bogie dimana masing-masing bogie memiliki 3 gandar penggerak dengan total 6 motor traksi sehingga lokomotif ini dapat dioperasikan pada lintas datar maupun pegunungan.

Kembali hadirnya livery vintage di lokomotif ini merupakan hasil kolaborasi antara KAI dengan komunitas pecinta kereta api Semboyan Satoe Community dan Indonesian Railway Preservation Society.

“Terima kasih atas respons KAI sehingga apa yang kami usulkan bisa terealisasi. KAI telah mampu membuktikan dalam rentang waktu yang cukup panjang sebagai moda transportasi berbasis rel yang andal dan paling diminati masyarakat luas,” ujar Ketua Semboyan Satoe Community Teguh Imam Santoso yang hadir dalam acara peresmian.***

Editor: Jefry Agustinus Alexander B


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah