Siapa Bisa Bertahan Hidup di Tengah Laut? TNI AL Latih Pasukannya

- 17 Maret 2021, 14:42 WIB
Latihan Bertahan Hidup Di Laut atau Sea Survival, yang dilaksanakan di perairan Selat Madura pada Selasa (16/03/2021).
Latihan Bertahan Hidup Di Laut atau Sea Survival, yang dilaksanakan di perairan Selat Madura pada Selasa (16/03/2021). /Foto: tnial.mil.id/Dispen Koarmada II/

PORTAL LEBAK - Komando Armada II, melalui Satuan Komando Pasukan Katak (Satkopaska), menggelar Latihan Bertahan Hidup (Survival) di laut atau Sea Survival, yang digelar di perairan Selat Madura, Selasa 16 Maret 2021.

Latihan diawali skenario adanya sebuah kapal patroli mengalami kebakaran di ruang mesin, sehingga kapal tidak bisa berolah gerak dan mengalami black out. Komandan kapal memutuskan seluruh Anak Buah Kapal (ABK) segera meninggalkan kapal, karena api tidak dapat dikendalikan dan air sudah masuk dari retakan dinding kapal.

Peristiwa ini dilaporkan komandan kapal kepada komando atas, dan mendapat perhatian khusus dari Pangkoarmada II yang memerintahkan Asops Pangkoarmada II untuk segera memberangkatkan kapal reaksi cepat yakni KRI Terapang-648.

Baca Juga: Gaya Susi Pudjiastuti Menentang Impor 1 Juta Ton Beras

Baca Juga: Ikatan Cinta 17 Maret 2021: Kebohongan Elsa dan Mama Sarah Soal Anting Terbongkar?

Sebuah heli pun dikerahkan membantu kapal itu, sedangkan para prajurit dari kapal patroli yang nahas itu, telah menyelamatkan diri dan bertahan hidup dalam Liferaft.

Tak ayal, helikopter berhasil mengevakuasi salah satu korban luka bakar menggunakan teknik hoisting, dengan bantuan prajurit Satkopaska yang sudah diterjunkan ke laut.

Sedangkan prajurit lainnya diselamatkan oleh KRI Terapang dengan cara memberikan tanda, kepada kapal dengan menyalakan flare, untuk menarik perhatian kapal serta mengaktifkan smoke signal sebagai pertanda keberadaan liferaft.

Baca Juga: Hadang Gerak Kubu KLB, AHY Sambangi Senior Partai Demokrat

Baca Juga: Ikatan Cinta 17 Maret 2021: Elsa Terus Cari Alasan Agar Bisa Cari Foto Hingga Enggan Temani Reyna

Selanjutnya, di darat tim kesehatan dengan sigap menolong korban yang berhasil dievakuasi oleh heli dan KRI Terapang, untuk mendapatkan pertolongan lebih lanjut.

Kemampuan bertahan hidup penting bagi prajurit saat mereka dihadapkan pada situasi darurat terutama di tengah laut. Kemampuan survival wajib mereka kuasai sampai dengan datangnya bantuan.

“Operasi di laut memang penuh tantangan, mengawaki KRI atau KAL bukanlah hal yang bisa dianggap mudah. Karena para prajurit dituntut mengembangkan diri, terus berlatih untuk menjadi profesional,“ ungkap Pangkoarmada II Laksda TNI I N.G. Sudihartawan yang dibacakan oleh Kepala Staf Koarmada II Laksma TNI Dafit Santosa, seperti PortalLebak.com kutip dari tnial.tni.id, Rabu 17 Maret 2021.

Baca Juga: Presiden Jokowi: Selamat Hari Perawat, Ini pesan Kepala Negara

Baca Juga: Wapres Ma'ruf Amin Terima Vaksin Covid-19 Kedua, Ini Reaksinya

Pangkoarmada II melalui Kasarmada juga menekankan adanya kaji ulang seluruh rangkaian kegiatan sebagai acuan pada latihan-latihan di masa mendatang. Serta mengembangkan seluruh materi untuk digunakaan sebagai bekal dalam pelaksanaan operasi yang sesungguhnya.***

Editor: Dwi Christianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x