CVR Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 Ditemukan, Penyebab Kecelakaan Bisa Terkuak

- 31 Maret 2021, 13:24 WIB
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyerahkan Cockpit Voice Recorder (CVR) Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 kepada Kepala KNKT Soerjanto Tjahjono, di dermaga JICT, Tanjung Priok, Jakarta (31/3/2021). Dengan serah terima CVR tersebut, dimulailah analisa dan akan diumumkan KNKT beberapa pekan kedepan.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyerahkan Cockpit Voice Recorder (CVR) Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 kepada Kepala KNKT Soerjanto Tjahjono, di dermaga JICT, Tanjung Priok, Jakarta (31/3/2021). Dengan serah terima CVR tersebut, dimulailah analisa dan akan diumumkan KNKT beberapa pekan kedepan. /Foto: YouTube/Tangkapan Layar @Kemenhub151/

PORTAL LEBAK - Cockpit Voice Recorder (CVR) atau data pembicaraan pilot di pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang jatuh di Perairan Kepulauan Seribu, Jakarta ditemukan.

Penemuan CVR ini menjadi awal baru penyelidikan dan untuk menguak penyebab yang sebenarnya, atas kecelakaan yang menimpa pesawat dengan jenis Boeing 737-500 itu.

Pemerintah melalui kementerian perhubungan pun menyerahkan VCR ke Komite Nasional Keselamatan Tranportasi (KNKT) agar data di CVR dapat dianalisa. Penyerahan dilakukan saat kementerian perhubungan menggelar keterangna pers. di Terminal Jakarta International Container Terminal, di Tanjung Priok, Jakarta.

"Kami dengan ini menyerahkan CVR yang telah ditemukan ini, untuk mengetahui penyebab dan data kecelakaan lainnya. Agar dianalisa KNKT, apa penyebab kecelakaan pesawat Sriwijaya Air 182, untuk pembelajaran bagi dunia transpotasi di Indonesia," ujar Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, salam keterangan pers yang dikutip PortalLebak.com dari siaran Langsung YouTube Kementerian Perhubungan, Rabu 31 Maret 2021.

Baca Juga: Polemik Halal dan Non Halal Vaksin Covid-19 di Indonesia

Baca Juga: Begini Tata Cara Pendaftaran Sebelum Mendaki Gunung Semeru, Wajib Daftar Online 3 Hari Sebelum Pendakian

Menhub menilai, penemuan CVR membuktikan kepada dunia, upaya serius pemrintah untuk menangani setiap kecelakaan dan mencari penyebabnya secara menyeluruh.

"Itu upaya yang penting, usaha pemerintah sangat serius untuk mengungkap kecelakaan ini. Kita sebarkan kepada seluruh dunia bahwa indonesia tidak main-main, apapun kesulitan dan resikonya, kita buka bersama (data SJ 182-Red)," tegas Menhub Budi.

Selanjutnya secara simbolik, Kepala KNKT Soerjanto Tjahjono pun menerima kotak CVR dari menteri perhubungan.

"Kami atas nama KNKT menerima CVR yang ditemukan ini. KNKT akan segera menganisa dan membuka isi CVR untuk kemudian dicek silang dengan data yang ada di Fligh Data Recorder (FDR) atau data penerbangan pesawat." papar Soerjanto.

Baca Juga: Gerakan Nasional 1.000 Startup Digital, Puluhan Perusahaan Rintisan Terpilih di Demo Day

Baca Juga: Lama Menjomblo, Prilly Latuconsina Kini Akui Tak Lagi Lajang

Sorjanto menyatakan rasa bangga atas kerjasama tim pencarian, yang telah bekerja keras dan hingga batas waktu pencarian ternyata Selasa malam, 30 Maret 2021, CVR berhasil ditemukan.

Kepala KNKT menyatakan VCR akan dibawa ke laboratoriun untuk dilakukan proses pembacaan dengan waktu antara tiga hari hingga satu minggu.

"Tim KNKT akan membuka data VCR, kemedian membuat transkrip seluruh data pembicaraan (yang ada di pesawat-Red). Data itu kemudian kita matching kan dengan FDR, sehingga bisa dianalisa data keduanya, untuk menyimpulkan penyebab kecelakaan secara utuh," papar kepala KNKT.

pemerintah serius melakukan investigasi, sesuai pesan presiden dibuka transparan mungkin apa penyebab kecelakaan.

Baca Juga: Netflix Konfirmasi Peran Utama Untuk Series ‘Money Heist’ Versi Korea

Baca Juga: Selebritas FTV Agung Saga, Kembali Dicokok Polisi Terseret Kasus Narkoba

Selain itu, Kepala Badan Sar Nasional (Basarnas) Marsdya TNI Henri Alfiandi menyatakan rasa bangganya, karena di bawah koordinasi Basarnas, alat CVR Sriwijaya Air dapat ditemukan.

"Terima kasih atas kepecayaan jajaran kementerian perhubungan, sehingga Basarnas sebagai badan pelaksana untuk mencari dengan cara 'out of the box'. Kalau selama pencarian digunakan dengan cara manusia manual, maka pencarian dengan cara teknis, ternyata membuahkan hasil," ungkap kepala Basarnas.

Kabasarnas juga mengungkapkan, pencarian teknis dengan menyedot lumpur di seputar lokasi yang diduga terdapat CVR dengan mengerahkan kapal keruk dan membuahkan hasil.

"Ini merupakan kerja sama yang bagus, pencarian ini bisa menjadi referensi dan mendapat penilaian bagus dari luar negeri. Bahwa penanganan bencana kecelakaan transportasi di Indonesia dilakukan dengan cara yang luar biasa," pungkas Marsdya TNI Hendri.

Basarnas menyatakan Indoneia dapat diandalkan dalam penyelesaian kecelakaan transportasi, khususnya kecelaan yang menimpa pesawat terbang. Apalagi, kedalaman laut tempat kecelakaan pesawat masih ideal, untuk dilakukan evakuasi menyeluruh.

Baca Juga: Bocoran Ikatan Cinta 30 Maret 2021: Berhasil! Lewat Cara Ini Pak Sumarno Tertangkap

Baca Juga: Dianggap Terlalu Mahal, Inilah Bayaran V BTS Untuk Sekali Tampil Dalam K-Drama

Dalam pencarian VCR, alat tersebut ditemukan dalam kondisi telah terkubur lumpur laut sedalam 1 meter, sehingga sulit ditemukan oleh penyelam secara normal. Penggunaan kapal keruk pun dinilai ide yang cemerlang dan membuahkan penemuan VCR tersebut.

Hadir dalam keterangan pers, Menteri perhubungan, Kepala Basarnas, Kepala KNKT, serta Panglima Komando Armada 1 TNI AL dan unsur Kepolisian (Polri).***

Editor: Dwi Christianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah