PORTAL LEBAK - Data yang terdapat di Cockpit Voice Recorder (CVR) pesawat Sriwijaya Air SJ 182 sangat berharga, untuk menguak dan menyempurnakan investigasi kecelakaan pesawat.
"KNKT sudah menemukan banyak hal dari FDR (Fligh Data Recorder-Red). Tetapi FDR akan paripurna apabila dilakukan satu penggabungan apa yang terjadi di kokpit, yakni pembicaraan pilot dan kopilot. Dan itu akan melengkapi apa yang ada data dari FDR itu,” papar Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.
Hal tersebut diamini oleh Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI Henri Alfiandi. Dia menilai selama melakukan pencarian Basarnas selalu mengkoordinasikan segala bentuk penemuan, baik korban maupun bagian-bagian lain dari pesawat.
Baca Juga: Penyerang Mabes Polri, Teroris Wanita 'Lone Wolf' Alias Penyerang Tunggal
“Penemuan CVR ini, berkat kerjasama yang baik seluruh instansi yang terkait. Kami sebagai bagian dari pelaksana berupaya mencari yang mungkin out of box mulai dengan mengunakan manual tenaga manusia melalui penyelaman, maupun menggunakan peralatan hingga akhirnya CVR ditemukan,” jelas Kabasarnas.
“Ini adalah upaya keseriusan kita bersama, ini adalah bukti Indonesia tidak pernah main-main dan bisa diandalkan dalam penyelesaian jatuhnya pesawat,” pungkasnya.
Seperti PortalLebak.com kutip dari basarnas.go.id, Rabu 31 Maret 2021, Menhub Budi menjelaskan CVR ditemukan disekitar Pulau Laki, Perairan Kepulauan Seribu. Lokasi penemuan CVR tidak jauh dari penemuan Flight Data Recorder (FDR) pada 12 Januari 2021 lalu.
Baca Juga: Kalina Ocktaranny Dikabarkan Hamil, Vicky: ‘Yes, Gladiator Junior!’