Banjir Bandang Flores, BMKG Sebut Cuaca Ekstrem Ini Yang Picu Bencana di Wilayah NTT

- 5 April 2021, 20:06 WIB
Logo BMKG
Logo BMKG /BMKG

PORTAL LEBAK – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebut adanya dua bibit siklon tropis yang berdampak pada cuaca ekstrem. Salah satunya potensi curah hujan lebat dan angin kencang di wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) pada sepekan ini, 3-9 April 2021. Hingga hari ini, Senin 5 Maret 2021, di beberapa wilayah NTT.

Bencana banjir bandang yang terjadi di Kabupaten Flores Timur pada Senin 5 Maret 2021, pukul 05.00 WIB, data sementara mencatat 256 jiwa warga mengungsi di Balai Desa Nelemawangi dan sejumlah warga lainnya mengungsi di Balai Desa Nelelamadike.

Dari keterangan Pusdatin BMKG, warga yang hilang masih tercatat sejumlah 24 orang dan meninggal dunia 44. Sedangkan warga luka-luka, mereka telah mendapatkan perawatan medis.

Baca Juga: Operasi Madago Raya untuk Buru Teroris Mujahidin Indonesia Timur Diperpanjang

Baca Juga: Bocoran Ikatan Cinta 5 April 2021: Mulai Percaya dengan Aldebaran dan Andin, Mama Rosa Ambil Keputusan Ini

Sebanyak sembilan desa yang tersebar di empat kecamatan terdampak peristiwa ini. Kedelapan desa tersebut yaitu Desa Nelemadike dan Nelemawangi (Kecamatan Ile Boleng), Desa Waiburak dan Kelurahan Waiwerang (Adonara Timur), Desa Oyang Barang dan Pandai (Wotan Ulu Mado), dan Desa Duwanur, Waiwadan dan Daniboa (Adonara Barat).

Sedangkan kerugian materil masih tercatat rumah hanyut 17 unit, terendam lumpur 60, dan jembatan putus 5. BPBD setempat masih terus melakukan pendataan dan verifikasi dampak korban maupun kerusakan infrastruktur.

Beberapa kendala dihadapi dalam mendukung upaya penanganan darurat. BPBD Kabupaten Flores Timur menginformasikan akses utama melalui penyeberangan laut, sedangkan kondisi hujan, angin dan gelombang membahayakan pelayaran kapal. Di sisi lain, evakuasi korban yang tertimbun lumpur masih terkendala alat berat.

Baca Juga: Kemensos Siapkan Bantuan Bagi Korban Banjir Bandang dan Longsor NTT Senilai Rp3,8 Miliar

Baca Juga: Ini Misi Aldebaran Selanjutnya untuk Ungkap Pembunuh Roy, Saksikan di Bocoran Ikatan Cinta 5 April 2021

Peristiwa ini dipicu oleh intensitas hujan tinggi pada dini hari tadi, Minggu 4 Maret 2021, pukul 01.00 waktu setempat atau Wita.

Wilayah di NTT Lain yang Terdampak.

Sementara itu, bencana banjir juga terjadi di Kabupaten Sumba Timur, NTT, pada Minggu 4 Maret 2021 pukul 10.00 Wita. Hujan dengan intensitas tinggi selama beberapa hari mengakibatkan meluapnya sungai setempat. Sebanyak 4 kecamatan terdampak banjir tersebut. Keempat kecamatan terdampak yaitu Kecamatan Kambera, Pandawai, Karera dan Wulawujelu.

Baca Juga: Pilih Kasih! Sebuah Toko di Korea Selatan Bayar Gaji Besar Hanya Pada Karyawan yang Muda, Ramping dan Cantik

Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta 5 April 2021: Andin Terbaring Lemah di Rumah Sakit, Mama Rosa Lakukan Ini

BPBD Kabupaten Sumba Timur menginformasikan sebanyak 54 KK atau 165 jiwa mengungsi, sedangkan 109 KK atau 475 KK terdampak.

Sedangkan di Kabupaten Lembata, banjir bandang menewaskan 11 warga dan 16 lainnya hilang. Banjir bandang tersebut terjadi pada Minggu kemarin, pukul 19.00 waktu setempat. Lokasi terdampak berada di dua kecamatan, yaitu Kecamatan Ile Ape dan Ile Ape Timur. Desa-desa terpapar di dua kecamatan ini antara lain Desa Waowala, Tanjung Batu, Amakala, Jontona, Lamawolo dan Waimatan.

BPBD setempat telah melakukan upaya kaji cepat dan penyelamatan warga terdampak. Pemerintah daerah juga mendatangkan alat berat untuk melakukan pembersihan jalan dan lokasi bencana untuk kelancaran proses pencarian dan evakuasi. Akses jalan menuju Kecamatan Ile Ape Timur terputus sehingga belum dapat diakses petugas.

Baca Juga: Bajing Loncat Asal Lampung Ditangkap Reskrim Polsek Tambora Saat Hendak Melakukan Aksinya Kembali

Baca Juga: 4 WNI Berhasil Diselamatkan dari Penyanderaan Kelompok Abu Sayyaf di Filipina

Kejadian lainnya melanda Kota Kupang, NTT, berupa angin kencang, longsor, banjir rob dan gelombang pasang. Perkembangan pada Minggu 4 Maret 2021, pukul 19.00 WIB, beberapa kecamatan terdampak cuaca ekstrem. Akibat cuaca ekstrem tersebut, sebanyak 743 KK atau 2.190 warga terdampak. Selain itu, 10 rumah warga mengalami rusak sedang dan 15 titik akses jalan tertutup pohon tumbang.

BPBD Kota Kupang bersama dinas terkait lain telah melakukan upaya penanganan darurat di lokasi bencana.

BNPB juga menerima laporan terjadinya bencana di Kabupaten Malaka Tengah dan Ngada. Angin kencang terjadi di dua kecamatan di Kabupaten Ngada. Desa terdampak yaitu di Kelurahan Kisantara, Lebijaga, Bajawa, Tanalodu (Kecamatan Bajawa) dan Kelurahan (Riung).

Baca Juga: Rugi, Akhirnya LG Electronics Stop Produksi Smartphone, Ini Sebabnya!

Baca Juga: Ashanty Abadikan Momen Langka Interaksi Anang dan Krisdayanti di Pernikahan Atta-Aurel

Dampak dari insiden angin kencang terdiri 6 KK terdampak dan 1 luka berat. Sedangkan kerugian berupa rumah rusak sedang 2 unit dan rusak berat 4 unit, gedung pengadilan rusak sedang 1 unit, kapal tenggelam 1 unit dan 6 titik ruas jalan tertutup pohon tumbang.***

Editor: Didin


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah