Angkatan Laut Indonesia mengatakan sedang menyelidiki apakah kapal selam itu kehilangan daya selama menyelam dan tidak dapat melakukan prosedur darurat saat turun ke kedalaman 600-700 meter, jauh di luar batas yang bisa selamat.
"Sebuah objek dengan 'gaya magnet tinggi' telah terlihat 'mengambang' di kedalaman 50-100 meter," ujar Kepala Staf TNI Angkatan Laut Laksamana TNI Yudo Margono.
Baca Juga: Jelang Idul Fitri Polda Seluruh Indonesia Lakukan Sosialisasi Larangan Takbir Keliling, Ini Gantinya
Pencarian udara sebelumnya juga telah menemukan tumpahan minyak di dekat lokasi terakhir kapal selam.
Jika kapal selam itu masih utuh, para pejabat mengatakan kapal itu hanya akan memiliki cukup udara untuk bertahan sekitar 15 jam lagi hingga Sabtu pagi.
Kapal selam bertenaga diesel bisa bertahan di kedalaman hingga 500 meter (1.640 kaki) tetapi lebih bisa berakibat fatal, kata juru bicara Angkatan Laut Julius Widjojono. Laut Bali bisa mencapai kedalaman lebih dari 1.500 meter.
Baca Juga: Viral, Video Ungkapan Selebritas Zaskia Adya Mecca Soal Cara Membangunkan Sahur
Salah satu penumpang kapal tersebut adalah komandan armada kapal selam Indonesia, Harry Setiawan.
Seorang ahli pertahanan Indonesia mengatakan awak kapal tersebut masih dapat ditemukan hidup-hidup.
“Namun jika kapal selam berada di palung laut sepanjang 700 meter, mereka akan sulit bertahan karena tekanan bawah air akan menyebabkan keretakan dan pecahnya lambung baja,” kata Connie Rahakundini Bakrie.