Bung Karno merenungkan Pancasila, di bawah pohon sukun di Pulau Ende, hingga akhirnya gagasan tentang ideologi Pancasila disampaikan pada sidang BPUPKI, 1 Juni 1945.
Seperti PortalLebak.com kutip dari jatengprov.go.id, Vico menyatakan Ganjar Pranowo merupakan sosok negarawan dengan wawasan kebangsaan yang luas.
Baca Juga: Lonjakan Kasus Covid-19 di Kudus, Kebutuhan Ruang Perawatan Mendesak
“Khususnya mengenal sekali orang Indonesia Timur, luar biasa. Dan beliau tadi cerita tentang pengalaman beliau waktu kunjungan ke Indonesia timur, ke Kupang. Pernah juga ke asrama (warga) NTT di sini, asrama (warga) Papua juga di sini, dan luar biasa,” ungkapnya.
Selanjutnya Vico menyampaikan rasa terima kasih kepada Ganjar, ter-khusus masyarakat Jawa Tengah. Karena warga Indonesia timur telah diterima dengan baik.
“Terima kasih sudah menerima masyarakat kami yang merantau di sini, dan jika bisa masyarakat Jateng silahkan datang ke NTT. Banyak tempat wisata di sana, tempatnya alami, makanannya juga segar-segar dan eksotik, serta budayanya bagus,” jelas Vico bersemangat.
Baca Juga: Pembalap Moto3 Dupasquier meninggal setelah kecelakaan di Sikuit Mugello
Kemudian sebelum berpamita, Vico menyerahkan kenangan kepada Ganjar Pranowo, berupa kain tenun bermotif Badongko dan topi khas Rote, Tilangga.
Desain topi Tilangga juga memiliki makna khusus yang disampaikannya pada Ganjar, selain sebagai lambang persaudaraan.
“Inilah pesan dan makna dari topi Tilangga, bahwa siapa pun kita harus selalu ingat dengan yang di Atas,” terang Vico.