Network
PORTAL LEBAK - Musibah tanah longsor mengakibatkan dua rumah warga di Kampung Ciater dan Jati Nunggal, Desa Cipinang, Kecamatan Rumpin Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat, rusak berat, dan berdampak ke delapan rumah yang mengalami keretakan, BPBD setempat mencatat 17 KK atau 93 jiwa atau warga yang sementara mengungsi ke tempat kerabat terdekat, pada Sabtu 11 September 2021.
Tidak ada laporan korban jiwa pada peristiwa yang terjadi pada Jumat sore 10 September 2021. Namun, longsor susulan masih berpotensi terjadi di sekitar wilayah terdampak, namun BPBD setempat mencatat 17 KK atau 93 warga yang sementara mengungsi ke tempat kerabat terdekat.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor menginformasikan desa terdampak berada di Kampung Ciater dan Jati Nunggal, Desa Cipinang, Kecamatan Rumpin. Sebanyak dua rumah rusak berat dan enam lainnya rusak ringan. Bencana ini menyebabkan sejumlah keluarga mengungsi ke tempat yang aman. BPBD setempat mencatat 17 KK atau 93 warga yang sementara mengungsi ke tempat kerabat terdekat.
Baca Juga: 23 Ekor Sapi Tewas, 34 Hilang Akibat Banjir dan Longsor di Bulukumba Sulsel
“Warga mengungsi dikarenakan sudah mendapatkan imbauan dari pemerintah dan perusahaan,” ujar Adi, operator Pusat Pengendalian Operasi BPBD Kabupaten Bogor, melalui sambungan telepon, Sabtu 11 September 2021.
Ia menyebutkan bahwa longsoran awal sudah terjadi pada 3 Agustus 2021 lalu namun material longsor tidak sampai ke pemukiman warga.
Menyikapi kondisi tersebut, tim reaksi cepat (TRC) BPBD masih berada di lokasi untuk melakukan kaji cepat dan memutakhirkan data terkini. Di samping itu, pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan pihak desa setempat untuk mengantisipasi dampak susulan yang lebih luas. BPBD menyiapkan langkah-langkah pencegahan terhadap potensi bahaya susulan dengan mengidentifikasi kondisi di lapangan.
Baca Juga: Dana Bansos Dikorupsi Oknum Staf Desa di Rumpin Bogor, Polisi Paparkan Modus Tersangka
BPBD Kabupaten Bogor menyebutkan bahwa akibat hujan dengan intensitas tinggi yang cukup lama mengakibatkan tebing setinggi 40 meter longsor. Kejadian ini berdampak ke delapan rumah yang mengalami keretakan. Selain ke pemukiman, longsor juga menyebabkan keretakan di beberapa titik akses jalan, serta menutupi mata air bersih yang digunakan masyarakat sehari-hari.
