Hal ini diperparah dengan turut sertanya tumpukan material kayu yang akhirnya menyebabkan Sungai Lawe Kingan meluap, sekaligus merendam pemukiman warga.
Data BPBD setempat mencatat banjir bandang merendam sejumlah desa di lima kecamatan, antara lain Kecamatan Bambel (Desa Pinding, Kuning I dan Lawe Hijo Ampera).
Kecamatan Lawe Sumur (Desa Kuta Lesung, Teger Miko, Buah Pala dan Kisam Lestari), juga Kecamatan Lawe Bulan (Desa Lawe Kinga, Lawe Kulok, Tenembak Juhar, Kandang Mbelang dan Kandang Mbelang Bencawan).
Dua kecamatan lainnya yakni Kecamatan Bukit Tusam (Desa Maha Singkil, Kuta Lingga, Darul Imani, Tenembak Bintang, Kuta Gerat dan Gumpang) serta Kecamatan Semadam (Desa Lawe Kinga Lapter dan Lawe Kinga Gabungan).
Delapan warga dicatat oleh BPBD Kabupaten Aceh Tenggara, mengungsi ke rumah kerabat dan tempat yang aman.
Baca Juga: Cek Fakta: Pemda Manokwari Papua Barat Larang Perempuan Berhijab dan Kumandangkan Azan
Hingga saat ini BPBD terus mendata warga terdampak dan mengungsi sekaligus menyalurkan bantuan logistik berkoodinasi dengan dinas sosial Aceh Tenggara.
Untuk mempercepat penanganan banjir, Bupati Aceh Tenggara menetapkan status tanggap darurat banjir bandang, terhitung tanggal 5 hingga 18 Januari 2022.
BPBD Aceh Tenggara juga melakukan kaji cepat dan berkoordinasi bersama instansi terkait agar mendukung upaya penanganan dan pemulihan pascabanjir bandang.***