Gempa M6.1 Pasaman Barat: 8 Meninggal Dunia dan 86 Terluka Ringan dan Berat, Temasuk 6 Ribu Warga Mengungsi

- 27 Februari 2022, 13:00 WIB
Guncangan kuat gempa dirasakan masyarakat di sejumlah wilayah Sumatra Barat pada Jumat pagi (25/2). Parameter gempa yang terjadi bermagnitudo (M)6,2 dan berlangsung pada pukul 08.39 WIB.
Guncangan kuat gempa dirasakan masyarakat di sejumlah wilayah Sumatra Barat pada Jumat pagi (25/2). Parameter gempa yang terjadi bermagnitudo (M)6,2 dan berlangsung pada pukul 08.39 WIB. /Foto: bnpb.go.id/BPBD Sumatra Barat/

 

PORTAL LEBAK - Total warga meninggal 8 orang, 10 luka berat dan 76 luka ringan dan 6.002 warga mengungsi akibat dampak gempa M6,1 di Pasaman Barat, Sumatera Barat.

Akibat gempa yang terjadi pada Jumat 25 Februari 2022, pukul 08.39 WIB ini, Sebagian besar warga mengungsi yang tersebar di 35 titik Kabupaten Pasaman Barat.

Ini terungkap dari data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) per Sabtu dini hari 26 Februari 2022, pukul 02.35 WIB.

Baca Juga: Gempa Pasaman Barat: 2 Meninggal dan 20 Warga Terluka, Ratusan Bangunan Rusak

Dari jumlah warga yang mengungsi, BPBD Kabupaten Pasaman Barat mencatat 5.000 warga di 35 titik yang berada di Kecamatan Talamau, Pasaman dan Kinali.

Selain itu tecatat 3 warga meninggal dunia, 10 luka berat dan 50 luka ringan di Pasaman Barat, data ini terus dimutakhirkan oleh BPBD Pasaman Barat.

Sementara itu di Kabupaten Pasaman, BNPB mencatat warga meninggal dunia 5 orang, luka-luka 25 orang dan mengungsi 1.000 orang.

Baca Juga: Breaking News: Gempa M6.2 di Pasaman Barat Sumatera Barat, Getaran Terasa Sampai di Malaysia

Saat ini masih dilakukan pencarian terhadap 6 orang yang diperkirakan tertimbun longsor.

Data warga terdampak lainnya tercatat di Kabupaten Lima Puluh Kota sebanyak 16 KK atau 53 jiwa. Dari jumlah tersebut 1 KK atau 2 jiwa mengungsi ke tempat kerabat.

Di wilayah Kabupaten Agam, satu bayi dikabarkan menderita luka-luka dan telah mendapatkan perawatan medis.

Baca Juga: Formula Satu F1 Buzz Menggantung di Pembuka Musim Balap IndyCar

Sementara itu, gempa bumi M6,1 juga berdampak pada kerusakan bangunan. Total kerusakan yang dipicu gempa antara lain rumah rusak berat (RB) 103 unit.

Termasuk rusak sedang (RS) 5 unit, rusak ringan (RR) 317 unit, fasilitas pendidikan RB 3 unit, balai masyarakat RR 1 unit, aula bupati Pasaman Barat RR 1 unit.

Kerusakan yang belum terkategori seperti fasilitas ibadah 2 unit, fasilitas umum lain 1 unit dan bank 1 unit. Dari total kerusakan rumah, berikut rincian data di setiap kabupaten.

Baca Juga: Rusia Akan Membatasi Akses Facebook Untuk 'Menyensor' Medianya terkait Serangan ke Ukraina

Di wilayah Kabupaten Pasaman, rumah rusak berat sebanyak 100 unit dan rusak ringan 300 unit, sedangkan di Kabupaten Pasaman rumah rusak 10 unit dimana petugas masih menentukan kategori kerusakan.

Di Kabupaten Lima Puluh Kota, rumah rusak berat sebanyak 3 unit, rusak sedang 5 unit dan rusak ringan 6 unit.

Sedangkan di Kabupaten Agam, dilansir PortalLebak.com dari bnpb.go.id, tercatat rumah rusak ringan 1 unit.

Baca Juga: Rangkuman Ikatan Cinta 26 Februari 2022: Reyna 'Dihilangkan' Al dari Nino, Ini Sebabnya

Pemerintah Kabupaten Pasaman Barat telah menetapkan status tanggap darurat bencana alam gempa bumi melalui SK bernomor 188.45/160/BUP-PASBAR/2022. Masa tanggap darurat akan berlaku selama 14 hari, terhitung pada 25 Februari hingga 10 Maret 2022.

Kebutuhan mendesak yang dibutuhkan warga terdampak antara lain terpal dan tenda pengungsian, makanan siap saji, air bersih maupun perlengkapan keluarga.

Kepala BNPB Letnan Jenderal TNI Suharyanto bersama jajaran dan perwakilan Komisi VIII Lisda Hendarjoni telah berada di lokasi terdampak dan diterima oleh Gubernur Sumatra Barat pada hari ini, Sabtu 26 Februari 2022.

Baca Juga: Video Indra Kenz Soal Tuhan Tidak Bisa Membuatnya Miskin Beredar dan Jadi Viral

Kepala BNPB ingin memastikan dukungan sumber daya, perangkat dan alat utama dalam penanganan darurat.

Selain itu, Suharyanto meminta pos komando (posko) di tiap kabupaten dan kota terdampak untuk terbentu dan berkoodinasi langsung dengan posko provinsi maupun Pusat Pengendalian Operasi BNPB.

Pada masa penanganan darurat ini, selain pelayanan warga terdampak, priortas utama dalam 7 x 24 jam ke depan yaitu pencarian dan penyelamatan korban gempa.***

Editor: Dwi Christianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x