Pencatutan namanya menurut Ngabalin, dikutip PortalLebak.com dari Antara, selain mencederai dirinya secara pribadi juga keorganisasian.
Selain sebagai tenaga ahli utama KSP, Ngabali sekaligus sebagai Ketua Umum Pengurus Pusat Badan Koordinasi Mubaligh Seluruh Indonesia.
Ngabalin sekaligus membawa bukti-bukti berupa foto kopi surat permintaan sumbangan yang mencatut namanya secara pribadi dan lembaga KSP.
Surat permintaan sumbangan itu, diungkap Ngabali, tak hanya ada di Kota Cirebon, Jawa Barat, namun terjadi di beberapa daerah seperti di Minahasa, Sulawesi Utara.
Kasus pencatutan nama Ngabalin, sebagai Tenaga Ahli Utama KSP mencuat, ketika Wali Kota Cirebon Nashrudin Azis, mengungkap soal surat permintaan sumbangan sebesar Rp800 juta untuk anak yatim piatu yang mencatut nama Ali Mochtar Ngabalin.
Baca Juga: Lebih Dari Separuh Orang Eropa Mendukung Legalisasi Ganja
Nashrudin Azis menyatakan dirinya tidak percaya, surat permintaan sumbangan untuk anak yatim piatu itu, dibuat oleh Ali Mochtar Ngabalin.***