“Kami mewajibkan BBWS, PSDA provinsi dan kota memiliki sistem alat untuk memantau dan menemukan titik-titik yang bocor kemarin. Apakah karena pecah atau bocor," papar Ganjar.
"Jadi masyarakat kita memberikan peringatan dini atau early warning kepada masyarakat dengan harapan masyarakat tetap waspada,” ujarnya di kawasan Pantura.
Selanjutnya, Ganjar Pranowo berharap ada foto udara sehingga koordinat kebocoran bisa didapat.
“Dalam keadaan darurat, Anda harus datang. Peralatan, personel, dan sumber dayanya dimobilisasi sejak tadi malam. Terima kasih kepada teman-teman di kabupaten/kota dengan provinsi yang telah bekerja sama, termasuk dari masyarakat yang telah membantu,” kata Ganjar.
Sementara itu, untuk manipulasi jangka panjang, beberapa tindakan pencegahan telah dilakukan.
Di Pekalongan misalnya, ada tanggul yang masih beroperasi. Kemudian di sekitar Semarang-Demak ada jalan tol yang sedang dibangun, termasuk pencegahan banjir.
Baca Juga: Sejumlah 160 UMKM Akan Menjual Produknya di Ajang Formula E
“Memang, di kawasan pesisir dan pinggiran kota ini, harus ada regulasi yang cukup ketat. Jika bangunan masih cukup menyedot air tanah, kami akan terus mengawasinya,” jelas Gubernur Jawa Tengah itu.***