Kemudian pemda diharapkan langsung memutuskan kebijakan agar menyediakan lahan hunian baru untuk warga terdampak maupun yang terancam abrasi pantai.
Suharyanto akan berkoordinasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), seperti praktik penyediaan tempat tinggal bagi warga terdampak Awan Panas Guguran (APG) Gunung Semeru di Lumajang, Jawa Timur.
“Saya akan minta bantuan ke Kementerian PUPR saja biar cepat. Mereka sudah punya prototipe seperti yang sudah ada bagi warga lereng Semeru,” tegas Suharyanto.
Kepala BNPB sekaligus meninjau langsung lokasi bencana abrasi pesisir pantai di Minahasa Selatan, yang mengakibatkan jembatan Amurang sepanjang 72 meter putus.
Masyarakat terlihat masih mendekati lokasi terdampak, sehingga Suharyanto mengingatkan agar segera menjauh dari lokasi kejadian karena membahayakan.
"Awas hati-hati ya, jangan dekat-dekat ke sana (jembatan putus) takut nanti jatuh," ujar Suharyanto dikutip PortalLebak.com dari bnpb.go.id.
Dalam kunjungan ke lokasi terdampak, kepala BNPB Suharyanto serahkan dukungan Dana Siap Pakai (DSP) sejumlah Rp500 juta ke Pemerintah Kabupaten Minahasa Selatan.
Dana diharpakan segera dipakai untuk proses tanggap darurat. BNPB juga memberikan dukungan bantuan logistik beras 5 kilogram sebanyak 300 karung, air mineral 300 dus, mie instan 300 dus, rendang 300 bungkus, ikan sarden 30 dus, matras 250 buah dan selimut 500 buah.