Network
PORTAL LEBAK - Striker Real Madrid Karim Benzema dinobatkan sebagai Pemain Terbaik UEFA dan Carlo Ancelotti menerima penghargaan kepelatihan terbaik.
Posisi ini diraih keduanya setelah mereka memimpin klub, meraih gelar Liga Champions ke-14 yang memperpanjang rekor musim lalu.
Benzema sedang dalam performa terbaiknya, mencetak 15 gol dalam kompetisi tersebut dan mengangkat trofi untuk kelima kalinya dalam karirnya setelah tim Spanyol itu mengalahkan Liverpool di final.
Baca Juga: Real Madrid Bekuk Eintracht Frankfurt 2-0, Bukukan Rekor Kemenangan Kelima di Piala Super UEFA
Ancelotti menjadi pelatih pertama yang memenangkan trofi klub paling bergengsi di Eropa sebanyak empat kali.
Dia pertama kali memenangkan gelar bersama AC Milan pada 2003 dan 2007 sebelum mengklaimnya bersama Real pada 2014.
Ketika ditanya bagaimana Carlo Ancelotti menjadi pelatih paling sukses dalam kompetisi tersebut, ini jawabannya:
Baca Juga: Minim Karir Pelatih, Ashley Cole Dipercaya Menjadi Asisten Pelatih Timnas Inggris U-21 Hadapi UEFA
"Semangat yang saya miliki untuk olahraga dan kualitas para pemain. Musim lalu ada hubungan yang fantastis antara para veteran dan yang muda," ujar Carlo Ancelotti.
"Ada chemistry yang fantastis dengan para pendukung yang membantu kami mencapai pencapaian yang luar biasa," tambah Carlo Ancelotti.
Terkait Karim Benzema, menurut Ancelotti dia bukan hanya striker dan pencetak gol Baca Juga: Real Madrid Hancurkan Espanyol, Raih Rekor Gelar LaLiga ke-35
"Benzema merupakan pemain sepak bola yang fantastis, didukung oleh sikap yang hebat dari hari ke hari," papar Ancelotti.
"Dibandingkan tahun lalu, tahun ini dia meningkatkan pengetahuannya, dia tahu permainan dengan sangat baik, bagaimana mengelola permainan dan dia adalah pemimpin yang kuat di ruang ganti dan teman baik saya. Kami beruntung memiliki Karim," tambahnya.
Selain Benzema dan Acelotti, Pelatih Inggris Sarina Wiegman dinobatkan sebagai pelatih wanita tahun ini.
Baca Juga: Bupati Lebak: Ajak Masyarakat Lindungi dan Jaga Kekhasan Budaya Lewat Festival Tenun Baduy
Setelah wanita Belanda itu membantu mereka memenangkan Kejuaraan Eropa di kandang sendiri, mengalahkan juara delapan kali Jerman di final dan mengangkat trofi besar pertama mereka.
Wiegman mengalahkan Sonia Bombastor dari Olympique Lyon dan Martina Voss-Tecklenburg dari Jerman untuk memenangkan penghargaan tersebut.
"Sangat menyenangkan menerima penghargaan besar ini, saya sangat tersanjung dan rendah hati," kata Sarina Wiegman.
Baca Juga: Irjen Pol Ferdy Sambo Diberhentikan Tidak Hormat dari Kepolisian, Meski Minta Maaf Tapi Dia Melawan
"Penghargaan ini benar-benar untuk semua orang yang terlibat dengan tim Inggris, FA, staf dan tentu saja, yang terpenting, para pemain. Terima kasih banyak," ujarnya.
Selain itu, pemain Barcelona Alexia Putellas memenangkan pemain wanita tahun ini, mengalahkan pemain Inggris Beth Mead dan pemain Jerman Lena Oberdorf di hadiah utama.
Putellas, yang memenangkan penghargaan tahun lalu bersama dengan Ballon d'Or, mencetak 34 gol untuk Barcelona musim lalu saat klub memenangkan semua trofi domestik dan mencapai final Liga Champions.
Baca Juga: Staf Twitter Banyak yang Eksodus, Kondisi ini Dipercepat Akibat Pertempuran Versus Elon Musk
Pemain berusia 28 tahun itu tidak bermain di Euro setelah ligamen lututnya robek saat latihan.***
